Jangan Sembarangan! Ajukan Pinjaman Online Ada Aturannya, Cek Ini!

VIVA – Masyarakat masa kini semakin menyukai hasil pengembangan-pengembangan teknologi. Alasannya adalah karena membuat kegiatan mereka menjadi lebih ringan, sehingga bisa memangkas energi dan juga waktu.

Salah satu hasil perkembangan teknologi di bidang finansial yaitu tersedianya layanan aplikasi pinjaman uang.

Sayangnya, layanan yang sebenarnya bisa menjadi solusi efektif untuk mendapatkan dana pinjaman justru dijadikan peluang sebagai sarana untuk melakukan tindak penipuan oleh oknum curang. 

Seringkali, provider pinjaman online abal-abal mempublikasikan penawaran menarik, sehingga banyak orang yang akhirnya tergiur dan akhirnya mencoba menggunakan layanannya.

Nah, apabila Anda berencana untuk menggunakan layanan pinjaman online, mari simak dahulu mengenai informasi mengenai ciri-ciri provider terpercaya berikut ini.

Ciri-Ciri Provider  Pinjaman Online yang Aman

1. Sudah Masuk dalam Daftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan institusi negara yang memiliki wewenang untuk mengontrol provider pinjaman online. Tentunya, setiap penyedia layanan yang berada di bawah pengawasan lembaga tersebut telah terbukti resmi, serta operasionalnya patuh pada peraturan yang diberlakukan oleh negara.

Sebagai langkah pertama sebelum mengajukan pinjaman online, pastikan bahwa Anda telah mengecek laman OJK untuk mengetahui legalitas dari penyedia layanan tersebut guna mencegah terjadinya hal-hal yang tak diharapkan.

Penyedia layanan pinjaman online yang terpercaya tentu mencantumkan informasi mengenai profil perusahaan di laman resminya. Dalam website tersebut, tentu tertera pula beberapa kontak untuk memudahkan kebutuhan customer service. Pastinya, alamat e-mail juga menggunakan nama perusahaan, dan tidak menggunakan provider gratis seperti gmail dan yahoo.

Selain itu, situs penyedia layanan pinjaman online yang terbukti legal pastinya berawalan “https” dan bukan “http”. Ciri yang demikian menjadi penanda bahwa website tersebut memanfaatkan protokol SSL atau secure socket layer, dimana proses encryption tersedia guna mencegah data pengguna untuk dicuri atau disadap.

Berada di bawah pengawasan OJK, pastinya penyedia layanan pinjaman online atau cicilan tanpa kartu kredit. terpercaya akan bersikap transparan terhadap prosedur dan biaya-biaya yang berkaitan dengan pinjaman, seperti besaran bunga, nominal cicilan, dan biaya lainnya.

Dengan demikian, tentunya pemohon pinjaman bisa memahami betul-betul mengenai mekanisme pinjaman di provider layanan tersebut. Bahkan beberapa penyedia layanan tersebut juga memfasilitasi masyarakat dengan adanya simulasi pinjaman, yang sangat bermanfaat untuk memperkirakan berapa biaya cicilan jika mengambil pinjaman dalam nominal tertentu.

Walaupun layanan pinjaman online dihadirkan untuk semakin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dana tambahan, tentunya pihak provider tidak akan memberikan pinjaman tanpa mengetahui identitas dari calon peminjamnya.

Dalam mekanismenya, penyedia layanan pastinya mempertimbangkan terlebih dahulu apakah pengajuan pinjaman yang masuk pantas untuk mendapatkan persetujuan atau tidak. Pada proses tersebut, data-data yang telah di-input pihak peminjam tentunya berperan penting untuk mengetahui rekam jejak kredit serta kemampuan finansialnya, dan aspek tersebut merupakan bagian dari penilaian untuk menentukan approval pinjaman.

Penyedia layanan pinjaman online yang resmi selalu mengutamakan pelayanan terbaik, sehingga bagian customer service pun mudah untuk dihubungi, baik melalui telepon maupun surat elektronik.

Layanan nasabah tersebut tidak hanya bisa dimanfaatkan ketika tengah menghadapi kendala dalam pengajuan pinjaman, namun juga bisa digunakan untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai mekanisme pinjaman online di provider tersebut.

Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan, mudah bukan untuk mengetahui perbedaan provider pinjaman online yang resmi dan yang abal-abal? Jadi, ketika tengah membutuhkan pinjaman kilat, cermati terlebih dahulu informasi mengenai lembaga tersebut agar terhindar dari risiko penipuan.

Halaman Selanjutnya

2. Memiliki Informasi Perusahaan yang Jelas