Bekraf Gelar Deureuham 2019 untuk Support Pelaku Usaha Kreatif Syariah
- Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf)
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) kembali menyelenggarakan program Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham). Program bertajuk “Deureuham 2019: Islamic Creative Economy Competition” ini merupakan kelanjutan dari program dengan nama yang sama di tahun 2018.
Tahun lalu, Deureuham mendapat respons positif dari para pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf). Deureuham 2018 diikuti oleh ratusan pelaku usaha kreatif dan menghasilkan enam pemenang nasional dari dua kategori. Beberapa pemenang dan finalis Deureham 2018 juga bahkan mampu didorong untuk tampil dan membanggakan nama Indonesia di pentas dunia.
Deureuham sendiri merupakan sebuah rangkaian program yang bertujuan untuk mendorong para pelaku ekonomi kreatif berbasis syariah untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan syariah. Deureuham dikemas dalam bentuk kompetisi yang diselenggarakan Bekraf bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang dapat diikuti oleh para pelaku ekonomi kreatif.
Deureuham 2019 diadakan dengan tujuan antara lain mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan syariah, meningkatkan kapasitas pelaku usaha kreatif syariah, serta meningkatkan daya saing dan kompetensi usaha kreatif syariah.
Melalui program ini, Bekraf berharap akan mampu menstimulasi pertumbuhan bisnis berbasis syariah. Selain itu, Deureuham 2019 juga diharapkan bisa menjadi jembatan bagi pelaku ekonomi kreatif mendapatkan permodalan syariah.
Di balik harapan itu, salah satu alasan besar yang melatarbelakanginya ialah Indonesia memiliki populasi penduduk muslim yang sangat besar dan secara kelas ekonomi terus berkembang. Hal itu pun membuat pasar bisnis syariah, termasuk di dalamnya industri kreatif syariah, memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang.
Penyelenggaraan Deureuham 2019 dibagi ke dalam lima regional yakni Padang, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Makassar dengan target jumlah peserta pendaftar 2.500 pelaku ekraf syariah. Dalam tahapan kompetisi Deureuham 2019, para peserta yang sudah mendaftar nantinya akan disaring menjadi 32 peserta per masing-masing regional melalui seleksi administrasi.
Setelahnya, peserta akan disaring kembali menjadi 4 besar per masing-masing regional melalui penjurian di masing-masing regional, sehingga akan didapatkan 20 besar peserta (4 peserta dari 5 regional) yang akan berkompetisi secara nasional.
Pada ajang kompetisi ini, dari 16 sub-sektor yang ada di Bekraf, terdapat 4 kelompok kategori yang dikompetisikan, yaitu jasa kreasi digital (film, animasi & fotografi), teknologi (aplikasi & games; software & hardware), kuliner, dan kriya & desain produk.
Dalam mengikuti Deureuham 2019, para peserta tidak hanya sekadar menampilkan ide-ide dan usaha kreatifnya, tapi juga akan mendapatkan pelatihan dari mentor-mentor yang kredibel, seperti Jaya Setiabudi (Founder Yukbisnis), Ronald Yusuf Wijaya (Ketua Umum AFSI), Rex Marindo (Owner Warunk Upnormal), Yuswohady (Managing Partner Inventure), Yuda Wirafianto (Executive Producer Nussa), dan lain-lain.
Materi pelatihannya sendiri di antaranya meliputi Social Impact & Innovation, Pitch Practice, Teknologi dan Bisnis, Business Model, Manajemen Keuangan, Marketing & Branding, MSDM dan Operasional, Enterpreneur & Leadership serta Sharing Success Story.
Harapannya, dengan adanya pelatihan dan mentoring, para peserta program ini bisa semakin baik dalam menjalankan kegiatan usahanya, sehingga nantinya usaha mereka bisa berkembang. Tak kalah penting, dengan acara ini, para peserta bisa mendapatkan akses permodalan dari perbankan syariah.
Pendaftaran Kompetisi Deureuham 2019: Islamic Creative Economy Competition sudah dibuka mulai tanggal 14 April 2019 dan akan berakhir di tanggal 3 Juli 2019. Adapun pendaftarannya, bisa langsung melalui website Deureuham atau klik di sini.