Beragram peristiwa bom di sejumlah daerah makin menambah sibuk Setyo Wasisto sebagai Kepala Divisi Humas (Kadiv) Polri.
Selain, mengkoordinasi sejumlah informasi di internal Polri, ia juga memiliki kewajiban menyampaikan informasi ke luar agar publik tenang dan tidak panik dengan serentetan bom meledak pada rentang April 2018.
Sebagai juru bicara, tentunya nama Setyo Wasisto makin populer karena ia sering muncul di berbagai media, khususnya di televisi. Pencapaian posisi tersebut bukanlah didapatkan dengan mudah.
Polisi kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 19 November 1961 ini mendapatkan posisi Kadiv Humas setelah bertugas 32 tahun di kepolisian Republik Indonesia.
Ia memulai kariernya setelah lulus Akademi Kepolisian pada tahun 1984. Wasisto langsung ditugaskan di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisiaan pada usia 23 tahun. Tak lama di sana, ia tugaskan di berbagai posisi.
Mulai dari mendapatkan jabatan operasional sebagai Kapolsek Minahasa, Kapolsek Bitung Tengah, hingga Wakpolresta Manado, Polda Sulut.
Namun, kualitas intelektualnya yang tajam, ia banyak dapat tugas di bidang intelejen. Setyo Wasisto pun banyak ditempatkan di daerah-daerah yang penuh konflik. Ia menjabat Pammasbang Dit Intelpam di Polda Sulteng pada 1994 dan Sulut pada tahun 1995.
Dari sana ia ditarik ke Jawa Barat menjadi Wadir Intelkam Polda Jabar, yang sebelumnya menduduki terlebih dahulu jabatan Kapolres Indramayu dan Kapolresta Bogor.
Melihat kemampuannya di lapangan dan intelejennya, ia ditarik ke Mabes Polri di bidang Transnational Crime Center (TNCC), badan khusus untuk penanganan kejahatan internasional antar negara.
Sejak itu, ia lebih banyak menangani kasus-kasus yang membutuhkan tugas intelejen baik nasional maupun internasional. Pemikirannya juga dibutuhkan dalam peerumusan Undang Undang Teroris saat ia sebagai Kadivkum Polri dan hingga Wakabaintelkam Polri pada tahun 2016 dengan pangkat Irjen Polisi.
Puncaknya, pada usia 57 tahun, Setyo Wasisto ditugaskan oleh Kapolri Tito Karnavian sebagai Kadiv Humas Polri pada 18 April 2018. Ia dinilai cocok dan mampu menggantikan sosok Irjen Pol Boy Rafli Amar yang dirotasi menjadi Kapolda Papua. (DN) (Photo/antara)
PENDIDIKAN
SD (1973)
SMP (1976)
SMA (1980)
AKADEMI POLISI (1984)
KARIER
PA Staf PTIK (1984)
Pama, Sulteng (1988)
Wakasat Bimmas Polresta Manado (1988)
Kapolsek Tomohon Polres Minahasa (1988)
Kapolsek Bitung Tengah Polres Minahasa (1989)
Kasat Intelpam Polres Minahasa (1991)
Kasat Intelpam Polresta Manado (1993)
PS Kabag Pamasbang Dit Intelpam Polda Sulutteng (1994)
Kanit Bag Pammadsbang Dit Intelpam Polda Sulutteng (1994)
Kabag Pammasbang Dit Intelpam Polda Sulut (1994)
Waka Polresta Manado (1995)
Kabag Binops Subdit Intelkrim Dit Intelpam Polri (1998)
Kasat Intelpam Polwitabes Bandung Jawa Barat (1999)
Kapolres Indramayu Polwil Ciirebon (2000)
Kapolresta Bogor (2001)
Wadir Intelkam Polda Jabar (2003)
Analisis Utama Bit Pkan (TNCC) Bareskrim Polri (2004)
Dir Intelkam Polda Metro Jaya (2008)
Pamen Polda Metro Jaya (2010)
Wadirpolitik Baintelkam Polri (2010)
Kasubdit III Ditsosbud Baintelkam Polri (2011)
Dirkamneg Baintelkam Polri (2012)
Ses NCB Interpol Indonesia Divhub Inter Polri (2013)
Kadivkum Polri (2016)
Wakabaintelkam Polri (2016)
Kadiv Humas Polri (2017-)
Berita Terkait
Kapolri Beri 2 Hadiah untuk Divisi Humas Polri
Nasional
1 November 2023
VIVA.CO.ID Raih Penghargaan di HUT ke-72 Humas Polri
Nasional
31 Oktober 2023