Perry Warjiyo, seorang birokrat yang telah malang melintang di dunia perbankan sejak 1984. Di kancah dunia, anak desa ini didaulat sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF).
Pria kelahiran Sukoharjo, 25 Februari 1959 ini menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1982. Kemudian, Perry mendapatkan gelar Master dan Ph.D Ekonomi Moneter dan Internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat pada tahun 1989 dan 1991.
Sambil menyelesaikan kuliah S2 dan S3, Perry bekerja di Bank Indonesia terhitung sejak 1984. Berbagai jabatan strategis diemban olehnya terutama di bidang riset ekonomi dan kebijakan moneter, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur.
Setelah sempat menjabat sebagai Staf Desk Penyelamatan Kredit, Urusan Pemeriksaan dan Pengawasan Kredit Bank Indonesia, Perry kemudian dipercaya sebagai Staf Gubernur Bank Indonesia.
Lalu, saat usianya 39 tahun Perry yang mengaku anak petani miskin ini menduduki posisi Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia.
Selang 3 tahun Perry menjadi Project Leader Unit Khusus Program Transformasi (UKPT). Kariernya terus menanjak. Pada tahun 2003, Perry mengemban tugas baru sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebangsentralan.
Lalu 2 tahun kemudian ia diangkat sebagai Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia hingga tahun 2007.
Kecemerlangan Perry terbukti dengan terpilihnya dirinya sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group selama 2 tahun hingga 2009.
Namun, pria yang berprofesi sebagai dosen Pasca Sarjana bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional di Universitas Indonesia ini kembali ke tanah air dan berkarier di Bank Indonesia sebagai Asisten Gubernur Bank Indonesia yang bertugas untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.
Lalu, pada tahun 2013 ia kembali diberi amanah yang lebih besar yaitu sebagai Deputi Gubernur Bank Indoneisa selama 3 tahun.
Kariernya terus meroket. Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo memilih Perry sebagai calon tunggal gubernur Bank Indonesia. Jokowi mengajukan nama Perry ke DPR RI.
Pilihan Jokowi ini terhadap lulusa UGM ini karena memiliki rekam jejak yang bisa dipertanggungjawabkan. Perry telah membuktikan kemampuannya selama 34 tahun di dunia perbankan.
Nama Perry kemudian diajukan ke DPR untuk mengikuti fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Rabu, 28 Maret 2018. Alhasilnya, ia dinyatakan lulus dan akan menggantikan Gubernur BI Agus Marwoto yang habis pada bulan Mei ini. (AC/DN)
(Photo/Antara)
PENDIDIKAN
SD Negeri Gawok, Sukoharjo
SMP Negeri Gatak, Sukoharjo
SMA Negeri 3 Surakarta.
S1, Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada (1982)
S2, Ekonomi Moneter dan Internasional, Iowa State University, USA (1989)
S3, Ekonomi Moneter dan Internasional, Iowa State University, USA (1991)
KARIER
Pegawai Bank Indonesia (1984)
Staf Desk Penyelamatan Kredit, Urusan Pemeriksaan dan Pengawasan Kredit Bank Indonesia (1992-1995)
Staf Gubernur Bank Indonesia
Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia (1998)
Project Leader Unit Khusus Program Transformasi (UKPT) (2001)
Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebangsentralan (2003)
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (2007)
Direktur Eksekutif, South East Asia Voting Group (SEAVG) International Monetary Fund (2007-2009)
Asisten Gubernur Bank Indonesia (2009-2013)
Dosen Pasca Sarjana di Universitas Indonesia
Deputi Gubernur Bank Indoneisa (2013-2018)
Calon Gubernur Bank Indonesia (Maret 2018-)
Berita Terkait
BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Capai 5,6 Persen
Bisnis
30 November 2024
BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024
English
21 November 2024
BI Governor: Global Economic Slowdown Driven by US Tariff Policy
English
21 November 2024
Bank Indonesia Kembali Tahan BI Rate di Level 6 Persen
Bisnis
20 November 2024
Genjot Keuangan Daerah, Gubernur BI Minta Perbankan Daerah Lakukan Ini
Bisnis
23 September 2024