Pemilik nama lengkap Jopinus Ramli Saragih ini merupakan seorang politikus dari partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara periode 2010-2015.
Pria yang akrab disapa JR Saragih ini lahir di Medan, 10 November 1068. Semasa kecilnya, JR Saragih mengalami masa-masa sulit. Sebelum genap berumur setahun, ayahnya meninggal dunia. JR Saragih kecil terpaksa dititipkan di rumah neneknya Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Setelah lulus sekolah dasar, Saragih melanjutkan pendidikannya ke Kutabaru, Kecamatan Munthe, Kabupaten Tanah Karo. Keadaan yang tidak bersahabat membuat dirinya harus berusaha sendiri, termasuk demi membiayai pendidikannya.
Ia harus bekerja serabutan. Apapun ia lakoni mulai dari kernet bus hingga menyemir sepatu. Hingga pada tahun 1984, ia berhasil menapatkan pendidikan SMP-nya.
Saragih lalu hijrah ke Jakarta sekaligus melanjutkan pendidikannya di SMA 1 Prasasti, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tentu saja demi membiayai sekolah, Saragih tidak bisa diam saja. Ia tetap harus bekerja. Setelah pulang sekolah, Saragih melakoni pekerjaan sebaga buruh galian pasir.
Kehidupannya mulai membaik saat ia menjadi tentara. Saragih bertugas di Corps Polisi Militer (CPM) Angkatan Darat. Saat bertugas di Purwakarta, Saragih memperkenalkan diri dan menjelaskan kalau hatinya terketuk untuk membantu warga Purwakarta yang kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Ternyata ide Saragih mendapatkan sambutan hangat dari pemerintahan daerah Purwakarta. Ia pun mendirikan klinik kesehatan di Purwakarta pada tahun 2000 dengan mengandalkan uang gajinya sebagai TNI saat itu.
Siapa sangka, klinik yang awalnya hanya untuk membantu warga Puwakarta, ternyata klinik ini justru berkembang pesat hingga berubah menjadi Rumah Sakit Efarina Etaham.
Pada tahun 2008, RS milik Saragih meraih akreditasi A. Ia juga mengembangkan Akademi Keperawatan Efarina Etaham yang juga berdomisili di Purwakarta. Selain itu, pada tahun 2011 Saragih juga mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan.
Ternyata kesuksesannya di Jawa Barat tidak membuatnya berpuas diri dalam urusan bisnisnya semata. Suami dari Erunita Anggraini Tarigan ini kemudian mencoba membangun daerahnya dengan terjun ke dunia politik bersama Partai Demokrat.
Pada tahun 2010, purnawirawan TNI berpangkat letnan kolonel ini bertarung dalam Pilkada Simalungun. Ia berhasil memenangkan dengan raihan terbanyak sebesar 148.977 dari total 384.420 suara. Begitu juga dengan Pilkada 2016, Saragih kembali terpilih dengan memperoleh 120.860 suara atau 34,74 persen.
Baru menjabat 2 tahun, nama Saragih digadang-gadang menjadi calon gubernur Sumatera Utara berpasangan dengan Ance Selian yang diusung oleh Partai Demokrat, PKB, dan PKPI untuk mengikuti Pilgub 2018.
Namun, sayangnya mereka ditetapkan tidak lolos seleksi dalam penetapan KPU Sumatera Utara karena karena tidak menyertakan fotokopi ijazah yang telah dilegalisir.
Keputusan KPU Sumatera Utara itu jelas menciptakan polemik. Karena sebelumnya dengan dokumen yang sama JR Saragih berhasil memenangkan Pilkada sebagai Bupati Simalungun selama 2 periode.
Atas status tersebut, Saragih berjuang mendapatkan haknya untuk bisa lolos dan ikut Pilgub Sumatera Utara yang digelar pada Juni 2018.(AC/DN) (Photo: Instagram/jrsaragih)
KELUARGA
Istri : Dr. Erunita Anggraini Tarigan, Sp.KK
PENDIDIKAN
SMA 1 Prasasti, Kemayoran, Jakarta
KARIER
Militer TNI Angkatan Darat
Presiden Komisaris RS Efarina Etaham Grup,
Bupati Kabupaten Simalungun, 2010-2015 dan 2016-2021)
Berita Terkait
Pengadilan Tinggi TUN Medan Tolak Gugatan JR Saragih
Nasional
27 Maret 2018
Hari Ini Demokrat Sumut Menghadap SBY
Politik
22 Maret 2018
Penyidik Gakkumdu Cecar JR Saragih
Politik
20 Maret 2018
Pemeriksaan JR Saragih, Kuasa Hukum Bungkam
Nasional
19 Maret 2018
Polisi Punya Waktu 14 Hari Usut Tersangka JR Saragih
Nasional
16 Maret 2018
JR Saragih Tersangka Lagi, Demokrat: Ini Kan Lucu
Politik
16 Maret 2018
Jadi Tersangka, JR Saragih Belum Terima Surat Resmi
Nasional
15 Maret 2018
Pekan Depan, JR Saragih Diperiksa Sebagai Tersangka
Nasional
15 Maret 2018