Bakat Yayuk terhadap tenis terlihat sejak kecil. Pada usia 5 tahun, ia sudah bermain tenis. Untuk menyalurkan bakatnya, setelah lulus SD di Yogyakarta, Yayuk sekolah olahraga di SMP dan SMA Ragunan, Jakarta.
Peran ibunya yang dominan dalam diri Yayuk. Ibunyalah yang memperkenalkan dan melatih tenis pada Yayuk. Saat umur 13 tahun, Anak bungsu dari lima bersaudara ini bergabung di sebuah klub tenis di Ragunan, Jakarta hingga tahun 1989.
Ia kemudian ditangani beberapa pelatih secara bergantian, tapi yang paling besar jasanya baginya adalah Mien Gondowidjojo yang dianggapnya bukan sekadar pelatih, tapi juga seperti orang tuanya sendiri.
Karier Yayuk pun dimulai pada tahun 1990 setelah bergabung dengan PB Pelita. Pada tahun berikutnya, ia menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen profesional. Namun, namanya sempat dicoret dari tim Fed Cup Indonesia karena ia bersama suaminya, Suharyadi dianggap lancang menulis surat ke badan dunia tenis wanita agar memilih lapangan tempat tim Indonesia bertanding.
Sepanjang kariernya, Yayuk akhirnya berhasil memperoleh enam gelar tunggal WTA Tour dan sembilan gelar dari ganda. Prestasi terbaiknya dalam turnamen Grand Slam adalah mencapai babak perempat final Wimbledon pada tahun 1997.
Ketika Yayuk melangkah masuk delapan besar Wimbledon, ia mencatatkan diri sebagai wanita Indonesia pertama yang masuk Eight Club, lembaga yang menampung para alumni delapan besar turnamen akbar tersebut.
Dengan menjadi anggota Eight Club, Yayuk bisa menikmati fasilitas VIP termasuk hotel kelas satu di mana saja, sama seperti yang dinikmati Martina Hingis, Steffi Graf, Monica Seles, atau Gabriela Sabatini. Di Asia, selain Yayuk, yang masuk kelompok ini hanyalah Kimiko Date dari Jepang.
Istri dari Hary Suharyadi ini sempat pensiun dari dunia tenis pada tahun 1999 karena sedang mengandung anak pertamanya. Pada tahun 2000, ia kembali ke lapangan untuk mengikuti WTA Tour Pattaya Muangthai 2000 berpasangan dengan Caroline Vis dan berhasil merebut juaranya.
Petenis yang mendapat julukan The Jaguar of Asia ini akhirnya kembali mundur dari dunia tenis pada 2004. Yayuk bersama suaminya mendirikan PT Yarynara 19 yang bergerak di bidang periklanan dan event organizer olahraga.
Selain itu, Yayuk bergabung di dunia politik karena melihat perkembangan dunia olahraga di Tanah Air yang membuatnya dirinya miris. Tak ada prestasi yang ada korupsi.
Ia pun menerima tawaran Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi calon legislatif DPR periode 2014-2019. Yayuk pun lolos dan terpilih sebagai anggota legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga). Ia ditempatkan di komisi olahraga seperti cita-citanya untuk kemajuan olahraga Indonesia.
KELUARGA
Orang Tua : Budi Basuki dan Sutini
Suami : Hary Suharyadi
Anak : Yarynara
PENDIDIKAN
SD Yogyakarta, 1983
SMP Ragunan Jakarta, 1986
SMA Ragunan Jakarta, 1989
KARIER
Pemain tenis, 1989-2010
Pemilik PT Yarynara 19,Periklanan dan event organizer olahraga.
Anggota legislatif DPR RI, 2014-2019
PRESTASI
Perempat final Wimbeldon junior, 1987
Babak ketiga Wimbeldon Juara Patayya Terbuka, 1991
Babak keempat Wimbeldon Juara Malaysia Terbuka, 1992
Babak keempat Juara Pattaya Terbuka Juara Indonesia Terbuka,1993
Sampai babak keempat Juara Nokia Juara Indonesia Terbuka, 1994
Atlet terbaik versi SIWO PWI Jaya, 1995
Semi final Indonesia Terbuka
Babak ketiga Australia Terbuka
Babak ketiga Toray Pan Pasifik
Babak kedua Indian Wells
Babak ketiga Lipton
Babak kedua Piala Federasi
Babak ketiga Tasmania Terbuka, 1996
Babak ketiga Australia terbuka
Babak ketiga Perancis terbuka
Menang atas Iva Majoli dalam Kanada Terbuka
Babak kedua Australia Terbuka, 1997
Perempat final Perancis Terbuka
Peringkat 21 WTA
Peringkat 22 WTA
Delapan besar Wimbledon
Beberapa prestasi ganda lain.
Peringkat terbaik dunia ke 19 WTA
Berita Terkait
Atlet Tenis Dunia Diharapkan Lahir di Piala Yayuk Basuki
Gelanggang
24 Oktober 2023
Susunan Pengurus Pusat Pelti 2022-2027 Resmi Dilantik
Gelanggang
14 Desember 2022
Cerita Yayuk Basuki Mengalah di US Open demi Tampil di PON 1996
Gelanggang
27 September 2022
Asosiasi Olimpiade Indonesia Siap Mengawal DBON
Gelanggang
2 September 2022
Legenda Tenis Indonesia Kebagian Hadiah Sepeda dari Jokowi
Gelanggang
3 Februari 2018
Birokrasi Berbelit-belit Biang Masalah Persiapan Asian Games
Gelanggang
10 September 2017
Olahraga Indonesia Sudah Redup, Jangan Sampai Padam
Gelanggang
9 September 2017
Aksi Walk Out Tim Takraw Putri Dinilai Bukan Solusi Tepat
Gelanggang
21 Agustus 2017
Bendera Terbalik Jangan Sampai Terulang
Gelanggang
21 Agustus 2017