Perseteruan lembaga tinggi negara antara KPK dengan Kepolisian memanaskan suasana ini. Pasalnya, saat pengumuman pencalonan BG, KPK juga mengumumkan bahwa BG tersangka kasus gratifikasi. Pihak kepolisian pun tak tinggal diam dengan menyatakan tersangka juga kepada pimpinan KPK; Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Belum lagi reaksi gelombang demo masyarakat terhadap kasus ini. Karena situasinya semakin panas, Presiden Joko Widodo kembali menarik pencalonan BG dan mengajukan calon baru Badrodin Haiti. Setelah Badrodin Haiti menjadi Kapolri, BG diajukan menjadi Wakapolri.
Gagal menjadi orang nomor satu di Polri tak membuat kecil hati BG. Ia menjalani dengan tenang dan seperti biasanya. Setahun kemdian, justru ia menjadi orang penting dan nomor satu di Badan Intelijen Negara (BIN). Budi Gunawan diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BIN pada 2016. Ia pun menjadi perwira tinggi aktif berbintang empat di kepolisian selain Kapolri.
"Saya akan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan profesional serta akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun," ujar Bambang Gunawan saat pelantikan dirinya di Istana,Jakarta, Jumat (9/9/2016)
Budi Gunawan lahir di Surakarta, 11 Desember 1959. Suami dari Susilowati Rahayu ini dikenal sebagai sosok yang santun dan dermawan, peduli terhadap kegiatan sosial, olahraga, dan kemasyarakatan.
Dalam pendidikan, Budi Gunawan bisa dibilang sebagai anak yang berprestasi. Ia merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1983 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya saat usia yang tergolong muda, yaitu 24 tahun. Pendidikan di kepolisian, Budi tercatat meraih peringkat satu, seperti saat bersekolah di PTIK, SESPIM, SESPATI, dan LEMHANAS.
Dalam kariernya, nama Budi Gunawan mulai dikenal saat menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2001-2004, kemudian dia dipromosikan untuk naik pangkat menjadi brigadir jenderal, jenderal termuda pada 2004-2006, dengan jabatan Kepala Biro Pembinaan Karyawan Polri.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Kaselapa Lemdiklat, lalu menjadi Kapolda Jambi, Kadiv Binkum Polri, Kadiv Propam Polri, dan Kapolda Bali.
Hingga pada tahun 2012, Budi Gunawan terus menanjak, ia didapuk sebagai orang nomor satu di Lemdikpol menggantikan Komjen. Pol Drs. Oegroseno
Puncaknya, saat awal-awal masa pemerintahan Joko Widodo, awal 2015, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri. Kemudian namanya diajukan kepada DPR untuk mengikuti uji kelayakan.
Hasilnya memuaskan dengan DPR menyetujui usulan presiden. Sayangnya, saat proses uji kelayakan di Senayan, dalam waktu bersamaan KPK mengumumkan bahwa Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut dan gratifikasi.
Presiden Joko Widodo akhirnya menarik pencalonan Budi Gunawan dan mengajukan Wakapolri Badrodin Haiti untuk calon Kapolri. DPR menyetujuinya dan presiden melantiknya.
Sementara Budi Gunawan melakukan perlawanan hukum pra peradilan atas kasusnya. PN Jakarrta Selatan memutuskan bahwa KPK tidak prosedural dalam menetapkan dirinya sebagai tersangka. Kasus Budi Gunawan selesai. Dia kemudian diberi tugas sebagai Wakapolri mendampingi Badrodin Haiti.
KELUARGA
Istri : Susilowati Rahayu
PENDIDIKAN
Akademi Kepolisian (1983)
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
Sekolah Staff dan Pimpinan Polri (Sespim)
Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas)
KARIER
Ajudan Presiden RI Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Karobinkar SSDM Polri (2004-2006)
Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008)
Kapolda Jambi (2008-2009)
Kadiv Binkum Polri (2009-2010)
Kadiv Propam Polri (2010-2012)
Kapolda Bali (2012)
Kalemdiklat Polri (2012-2014)
Wakapolri (2015-2016(
Kepala Badan Intelijen Negara (2016-sekarang)
PImpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (2017-2022)
Berita Terkait
DPR Umumkan Wamenhan Gantikan Budi Gunawan Jadi Kepala BIN
Video
17 Oktober 2024
DPR Setujui Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
Politik
16 Oktober 2024
Gebrakan DPR Usai Kepala BIN Dicopot Jokowi
Video
16 Oktober 2024
DPR Bentuk Timsus untuk Bahas Calon Kepala BIN
Politik
15 Oktober 2024