Iwan Fals adalah salah satu penyanyi legendaris Indonesia. Legenda hidup yang bernama asli Virgiawan Listanto ini dikenal dengan lagu-lagu baladanya yang menuturkan realitas keseharian dan kritik sosial yang dibungkus dalam nada yang indah dan lagu yang merdu.
Dalam lagunya, penyanyi yang selalu memainkan gitar ini memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Banyak hal yang jadi tema lagunya misalnya kritik atas DPR yang dituangkan dalam lagu Wakil Rakyat, nasib guru dalam Oemar Bakrie, tema dunia malam seperti Lonteku, bencana seperti Ethopia, sampai untuk tokoh seperti Hatta.
Begitu kerasnya kritik lawn sempat membuatnya ‘diawasi’ oleh Rezim Orde Baru. Apalagi banyak lagunya yang dinilai menohok langsung pada pemerintah. Meski demikian Iwan tetap eksis dan memiliki pendukung fanatik di kaum “akar rumput”.
Bahkan pendukung Iwan ini kemudian mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Iwan Fals menghabiskan masa kecilnya di Bandung, Jawa Barat. Dia kemudian ikut saudaranya ke Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung.
Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Setelah dapat juara di festival musik Country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja.
Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi.
Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya yang kritis.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk sama pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal.
Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.
Iwan lahir di Jakarta pada 3 September 1961 dari pasangan Haryoso (ayah)(almarhum) dan Lies (ibu). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak akibat narkoba. Hal ini membuat Iwan sangat terpukul. Galang kemudian dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Bogor, Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari Jakarta. Sepeninggal Galang Iwan vakum dalam membuat lagu dan menyanyi. Dia memilih menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Pada tahun 2003, Iwan kembali memiliki anak laki-laki. Raya Rambu Rabbani lahir pada tanggal 22 Januari. Sebuah tanggal lahir yang juga judul dalam lagu lama Iwan.
Dalam lagunya belakangan ini, banyak yang menilai Iwan telah mengalami perubahan dalam bermusik. Selain penampilangnya yang tidak lagi berambut gondrong dan berkumis tebal serta jenggot lebat, lagu Iwan juga terdengar lebih lembut. Tema cinta mulai sering terdengar. Meski demikian kritik tetap tidak absen di dalam albumnya misalnya lagu Manusia Setengah Dewa.
Februari 2010 Iwan kembali meluncurkan album baru bertajuk Keseimbangan dengan 13 trak di dalamnya. Lalu, di tahun 2013 pun Iwan merilis album Raya. Album yang sama dengan nama anak bungsunya ini berisikan 18 lagu dengan Raya sebagai lagu utamanya.
Dua tahun kemudian, Musika Studio’s membuat projek besar bersama Iwan Fals yang menggandeng para musisi lintas generasi. Projek ini dinamakan Satu Projek dengan mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika. Para musisi yang ikut terlibat dalam projek ini di ataranya Nidji, Geisha, Noah, dan D’Masiv.
Meski banyaknya bermunculan penyanyi-penyanyi baru dan perubahan sosial, Iwan Fals tetap pada komitemennya dengan tetap melihat perkembangan zaman dan jangan pernah mengingkari hati nurani dalam berkarya musik. (LP/AC/DN) (Photo: iwanfals.co.id)
KELUARGA
Orang Tua : Haryoso dan Lies Suudijah
Istri : Rosanna (Mbak Yos)
Anak : Galang Rambu Anarki (meninggal)
Annisa Cikal Rambu Basae
Raya Rambu Rabbani
PENDIDIKAN
SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
SMAK BPK Bandung
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
KARIER
DISKOGRAFI
Yang Muda Yang Bercanda I – dalam lagu dan baca (1979)
Yang Muda Yang Bercanda II – dalam lagu dan baca (1979)
Canda Dalam Nada (1979)
Canda Dalam Ronda (1979)
Perjalanan (1980)
Sarjana Muda (1981)
Opini (1982)
Sumbang (1983)
Sugali (1984)
Barang Antik (1984)
Sore Tugu Pancoran (1985)
(KPJ) Kelompok Penyanyi Jalanan (1985)
Ethiopia (1986)
Aku Sayang Kamu (1986)
Lancar (1987)
Wakil Rakyat (1987)
Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu (1988)
1910 (1988)
Mata Dewa (1989)
SWAMI (1989)
Kantata Takwa (1990)
Cikal (1991)
SWAMI II (1991)
Belum Ada Judul (1992)
Hijau (1992)
Dalbo (1993)
Orang Gila (1994)
Anak Wayang (1994)
Kantata Samsara (1998)
Live Kantata Takwa Samsara ("Peristiwa Senayan")
Best Of The Best (2000)
Suara Hati (2002)
In Collaboration With (2003)
Manusia Setengah Dewa (2004)
Iwan Fals In Love (2005)
50:50 (2007)
Keseimbangan (2010)
SINGEL
Mata Hati (1995)
Orang Pinggiran (1995)
Lagu Pemanjat – Trahlor (1996)
Terminal (1994)
Selancar & Haruskah Pergi (2006)
Percayalah Kasih (bersama artis Musica)
Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica)
Tergila-gila (2011)
Tergila - gila (new song)
Untukmu Terkasih (2009)
Musafir (new song)
Negeri yang Hilang (new song)
Badai Belum Berlalu (new song)
Merdeka (2009)
Ia atau Tidak (1992)
Lagu Cinta (1993)
Coretan Dinding (1992)
Belum Ada Judul (1992)
Sepak Bola (OST: Piala Dunia Afrika Selatan 2010)
Raya (2013)
Palestina (2014)
Satu Project (2015)
ALBUM KOMPILASI, antara lain :
Tragedi
Banjo & Harmonika
Celoteh-celoteh
Celoteh-celoteh 2
Country
Tembang Cinta (1990)
Akustik
Akustik Ke-2 (1997)
Salam Reformasi (1998)
Salam Reformasi 2 (1999)
Prihatin (2000)
Indonesia dalam Berita
Satu (2015)
Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
Sang Penerka (diciptakan bersama Ariel)
Yang Terlupakan (bersama NOAH)
FILMOGRAFI
Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
Kekasih (2008) - cameo
Kantata Takwa (beredar 2008 di Blitz Megaplex)
PENGHARGAAN
Juara I Festival Musik Country (1980).
Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
Penghargaan prestasi artis HDX 1987/1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
Penyanyi Pujaan, BASF (1989).
The best selling, album Mata Dewa, BASF (1988/1989)
Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa di Stadion Utama Gelora Bung Karno senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion (1991).
Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April (1996).
Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia (1999).
Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September (1999).
Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII – (2000/2001).
Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's (2002).
Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia” (2002).
6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I (2002/2003).
Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's – (Juni 2003).
Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's (November 2003).
7th AMI Award, Legend Awards (2003).
7th AMI Award, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik (2003).
Penghargaan M Indonesia, Most Favourite Male (2003).
SCTV Music Award, album Ngetop! (pop) In Collaboration with (2004).
SCTV Music Award, Penyanyi Pop Ngetop (2004).
Anugrah Planet Muzik (2004).
Generasi Biang Extra Joss (2004).
8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik (2005).
SCTV Music Award, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love (2005).
With The Compliment Of Metro TV.
Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran PT Gudang Garam Indonesia (2005).
6 Album Iwan Fals Swami, Sarjana Muda, Kantata Takwa, Mata Dewa, Orang Gila, Aku Sayang Kamu! Masuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa pada Tahun (2007)
Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes (2009).
Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan (2010).
Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012)
Penghargaan "LIFETIME ACHIEVEMENT AWARDS" The Legend Iwan Fals 40 Tahun Berkarya di Dunia Musik Indonesia dari NET. di Indonesian Choice Awards (2014)
Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015)
Berita Terkait
Setelah 1 Dekade, Iwan Fals Luncurkan Kembali Album Raya
Musik
1 Agustus 2024
Kurir Sabu Nyanyi Lagu Iwan Fals Saat Ditangkap BNN
Video
31 Desember 2023