Kepiawaiannya menengahi konflik saat menjadi polisi dan politikus di Gedung DPR RI menjadi modal utama dalam memimpin lembaga anti rasuah ini. Ia bisa berkomunikasi dengan baik kepada Polisi maupun internal KPK yang sedang bergejolak.
"Tanpa koordinasi dengan Polri semua tidak bisa dilaksanakan," kata Taufiq pada Jumat (20/2/2015) pagi di Istana Negara sesaat setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Sementara menggantikan Abraham Samad.
Pilihan sosok Taufik, meskipun banyak juga yang menentang, dianggap tepat untuk mengatasi konflik tersebut. Ia memiliki segudang pengalaman dalam perjalanan karier hidupnya. Taufiequrachman Ruki lahir di Rangkasbitung, Banten, 18 Mei 1946. Ia menikah dengan Atti Risaltri Surigunawan dan dikaruniai dua orang anak. Taufiequrachman Ruki merupakan lulusan terbaik Akademi kepolisian (Akpol) 1971, ketika di PTIK ia lulus dengan mendapatkan peringkat 4 terbaik.
Pada tahun 1987, ia mendapatkan gelar sarjana hukum dari Falkultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. Ia meniti kariernya sebagai perwira kepolisian pada tahun 1970. Ia menjabat sebagai Komandan Peleton Taruma Akpol, lalu sebagai perwira staf bagian operasi polwil Purwakarta.
Ia juga menjadi Perwira seksi reskrim polres Karawang, Kepala Kepolisian Sektor Kelari Polres Karawang, Kepala Subseksi Kejahatan Poltabes Bandung, Kepala bagian operasi Polres Baturaja, Kepala Bagian Operasi Poltabes Palembang.
Pada 1989-1991, ia dipercaya menjabat kepala kepolisian Resort (Kapolres) Cianjur dan terus naik menjadi Kapolres Tasikmalaya tahun 1991-1992, lalu menjadi Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar dan berakhir sebagai Kepala Kepolisian Wilayah (Kapolwil) Malang.
Setelah itu, pada awal Era Reformasi, Taufiqurachman mendapatkan tugas baru di dunia politik. Dia ditunjuk untuk menjadi anggota DPR RI dari Fraksi TNI-Polri. Dia menjadi anggota DPR untuk tiga periode, yakni 1992-1997, 1997-1999, dan 1999-2001.
Pada masa itu, ia beberapa kali menjadi ketua Komisi VII dan I. Di masa awal reformasi, dia juga terlibat sebagai anggota panitia Ad hoc I Badan Pekerja MPR dan tahun 2000-2001. Setelah berkarier di dunia legislatif, dia beralih tugas ke dunia yudikatif. Taufiqurachman menggawangi lembaga baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ketua periode 2003-2007.
Ia orang pertama yang menjadi ketua KPK. Pensiun dari KPK, namanya mulai hilang dari pentas nasional selama tujuh tahun. Namanya kembali mencuat, pada awal 2015, saat KPK periode 2010-2015 mengalami kekosongan pimpinanan karena berperkara dengan kepolisian. Akibatnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Taufiqurachman, Johan Budi, Indriyanto Seno Adji untuk memimpin KPK sementara hingga pemilihan pimpinan baru akhir 2015. Ini jabatan kedua kalinya bagi Taufiequrahman di KPK.
Setelah tak lagi di KPK, ia murni kembali terjun ke dunia politik. Ia diangkat menjadi ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar VIII Islah di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, 8-10 April 2016 lalu.
KELUARGA
Istri : Atti Risaltri Suriagunawan
Anak : Dita Aditya Ruki, SE
Ulli Aulia Ruki
PENDIDIKAN
SD, Tanjung Karang, 1959
SMP, Bandung, 1962
SMA, Rangkasbitung,1965
Akademi Kepolisian (Akpol),1970
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK),1978
Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta,1987
KARIER
Komandan Peleton Taruna Akpol, 1970 – 1971
Perwira Staf Bagian Operasi Polwil Purwakarta, 1971 – 1972
Perwira Seksi Reskrim Polres Karawang, 1972 – 1974
Kepala Kepolisian Sektor Kelari Polres Karawang, 1974 – 1975
Kepala subseksi Kejahatan Poltabes Bandung, 1975 – 1979
Kepala Bagian Operasi Polres Baturaja, 1979 – 1981
Kepala Bagian Operasi Poltabes Palembang, 1981 – 1982
Wakil Kepala Kepolisian Resort Lampung Selatan, 1982 – 1984
Kepala Biro Reserse Asisten Operasi Kapolri, 1984 – 1985
Perwira Staf Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polri, 1985 – 1986
Kepala Bagian Operasi Sekretariat Deputi Operasi Kapolri, 1986 – 1987
Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Deputi Operasi Kapolri, 1987 – 1989
Kepala Kepolisian Resort Cianjur, 1989 – 1991
Kepala Kepolisian Resort Tasikmalaya, 1991 – 1992
Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, 1992
Kepala Kepolisian Wilayah Malang Tahun 1997, 1992 – 1997
Anggota DPR RI, Komisi III/Hukum Fraksi TNI Polri, 1992 – 1995
Anggota DPR RI, Komisi VII/Kesra Fraksi TNI Polri, 1997 – 1999
Anggota MPR RI, Anggota Tim Asistensi BP-MPR RI Fraksi TNI Polri
Anggota DPR RI, Wakil Ketua Fraksi TNI Polri (Korbid Kesra),1999 – 2000
Anggota MPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR, 1999 – 2001
Anggota DPR RI, Ketua Komisi VII (Kes/Sosial/Tenaga Kerja/BKKBN dan UPW), 2000 – 2001
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 2003 – 2007
Komisaris BJB, 2007
Plt. Ketua KPK, 2015
PENGHARGAAN
Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
Satya Lencana Dwija Sistha
Bintang Bhayangkara Narariya
Bintang Bhayangkara Pratama
Berita Terkait
KPK-Polri Teken Perjanjian Kerja Sama Pemberantasan Korupsi
Nasional
4 Desember 2023
Firli Bahuri jadi Tersangka, Pengawalan oleh TNI Dicabut?
Nasional
29 November 2023
Kombes Ade Blak-blakan Lagi Tukar-tukaran Informasi sama KPK
Nasional
17 November 2023