Nama Marissa Haque melambung sebagai salah satu aktris papan atas yang berprestasi di era 80-an. Istri dari Ikang Fawzi ini telah memerankan puluhan film layar lebar di dekade tersebut. Berhenti dari layar lebar, ia terjun ke dunia politik. Ia populer kembali. Bahkan saat maraknya dunia media sosial, namanya jadi perbincangan netizen.
Marissa Haque lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962 dari pasangan Allen Haque dan Nike Suharyah. Ayah Marissa merupakan keturunan Belanda-Prancis, sedangkan sang ibu asli dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Marissa adalah kakak dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque yang juga menggeluti dunia entertainment.
Marissa kecil dibesarkan di tanah kelahirannya, yang kemudian berpindah tempat ke Palembang dan Jakarta. Ia pindah mengikuti ayahnya karena tuntutan kerja sang ayah.
Marissa terjun ke pangung hiburan diawali dengan keikutsertaannya pada sanggar "Swara Mahardika", milik Guruh Soekarnoputera, untuk kursus menyanyi dan menari. Saat usianya menginjak 18 tahun, Marissa diajak sutradara M.T. Risyaf untuk berperan dalam film “Kembang Semusim”.
Sejak itu, ia langganan bermain film. Aktingnya dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” pada tahun 1984, yang disutradarai oleh Sophan Sophian, diganjar penghargaan. Marissa mendapatkan Piala Citra dengan dinobatkan sebagai Aktris Pembantu Terbaik.
Lewat film ini pulalah, Marissa bertemu dengan Ikang Fawzi. Mereka resmi menikah pada 3 Juli 1986 dan telah dikaruniai dua orang putri Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
Selain moncer di dunia perfilman, Marissa pun tidak main-main dengan studinya. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengah, ia kejar hingga ke perguruan tinggi.
Pasca lulus SMA, ia kuliah Hukum Perdata dari Fakultas Hukum, Universitas Trisakti. Kemudian, ia lanjutkan ke program Magister Bahasa Anak Tuna Rungu, Fakultas Humaniora, Universitas Katolik Atma Jaya dan Magister Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tak cukup di sana, gelar doktor diraihnya dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor.
Berbekal popularitas artis dan kualitas pendidikan, Marissa Haque terjun ke dunia pilitik. Pada Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari PDI Perjuangan. Pertarungannya berhasil, ia lolos ke Senayan dari Dapil Bandung untuk periode 2004-2009.
Namun, dua tahun menjalani sebagai angggota legislatif, pada 2006, ia mengundurkan diri PDI Perjuangan karena dapat tawaran untuk menjadi calon wakil gubernur Banten mendampingi calon gubernur Zulkiflimansyah yang diusung oleh PKS. Sementara PDI Perjuangan sendiri mencalonkan Atut Chosiyah.
Sayang, pasangan Zulkifli-Marissa Haque kalah suara. Meski Pilgub Banten sudah selesai, perseteruan Marissa Haque dengan Atut berlanjut. Tuduhan Atut mendapatkan ijazah palsu dari Universitas Borobudur berujung ke ranah hukum.
Kekalahan dalam Pilgub Banten tersebut tak menghentikan karier politik Marissa. Ia bergabung dengan PPP pada 7 Oktober 2007. Dalam perjalanan politikya, pada 2012 ia pindah partai ikut partai suaminya di Partai Amanat Nasional (PAN).
Di tengah menjalani dunia politik dan akademiknya, Marissa sering kali berusan dengan orang lain yang berujung konflik. Ia sering bersikap kontroversi. Baik kontroversi di dunia nyata maupun di dunia maya.
Di dunia maya, ia kerap kali bermain api hingga menjadi perbincangan netizen. Tercatat, ia pernah terlibat twitwar dengan beberapa orang. Di antaranya yaitu dengan musisi Addie MS, Feni Rose, Chico Hakim, Christine Panjaitan, dan Joko Anwar.
Perseteruannya dengan pihak lain tak membuat Marissa Haque jera karena ia percaya pada kebenaran sikapnya. Ia pun melakoninya layaknya artis dan politikus yang sedang akting di atas panggung meskipun banyak cibiran kepada dirinya. (AC/DN)
KELUARGA
Orang Tua : Allen Haque dan Nike Suharyah
Suami : Ikang Fawzi
Anak : Isabella Muliawati Fawzi
Marsha Chikita Fawzi
PENDIDIKAN
SD Tebet Timur Pagi III
SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta
SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta
Sarjana Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Trisakti
Magister Humaniora di Universitas Katolik Atma Jaya
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Doktor, Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB (2012)
KARIER
Artis
Sutradara
Pengacara Non-ligitasi
Direktur Utama PT SAI (Saya Anak Indonesia) Films
Direktur Eksekutif e-Gov Institute di Jakarta dan Surabaya
Duta Lingkungan Hidup dari KLH
Duta WWF untuk Badak Cula Satu
Duta KB Mandiri dari BKKBN
Duta MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)
Anggota DPR Fraksi PDI-P Dapil Bandung (2004-2006)
Anggota PPP
Anggota PAN
Filmografi
Kembang Semusim (1981)
Tangkuban Perahu (1982)
IQ Jongkok (1982)
Bukan Istri Pilihan (1982)
Bawalah Aku Pergi (1982)
Anak Suamiku (1983)
Jejak Pengantin (1983)
Seandainya Aku Bisa Memilih (1983)
Merindukan Kasih Sayang (1983)
Asmaraku Asmaramu (1983)
Hukum Karma (1983)
Asmara Dibalik Pintu (1983)
Yang Kukuh dan Yang Runtuh (1984)
Tinggal Landas Buat Kekasih (1984)
Kontraktor (1984)
Serpihan Mutiara Retak (1984)
Saat-saat Yang Indah (1984)
Sebening Kaca (1985)
Matahari-Matahari (1985)
Melintas Badai (1985)
Dia Bukan Bayiku (1986)
Biarkan Bulan Itu (1987)
Penginapan Bu Broto (1987)
Sepondok Dua Cinta (1989)
Yang Tercinta (1990)
PENGHARGAAN
Aktris Terpopuler Indonesia Kedua, Majalah Gadis (1982)
Ratu Toyota Astra Motor (1983)
Aktris Pendukung Terbaik FFI (1984)
Berita Terkait