Artis senior Indonesia ini telah berkiprah dalam dunia seni peran sejak tahun 1960. Namanya tetap berkibar seakan tak tertelan zaman. Nani Wijaya melejit setelah berperan dalam film “Yang Muda yang Bercinta” pada tahun 1977. Sepanjang hidupnya hingga 2017, ia tercatat telah bermain dalam 111 film layar lebar.
Wanita kelahiran Cirebon, 10 November 1944 ini setelah lulus SMA, sebelum total terjun ke dunia layar lebar, ia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia mengambil jurusan Kriminologi di Fakultas Ilmu Sosial. Padahal, ia juga diterima di Antropologi, namun, kriminologi tetap menjadi pilihannya.
Di luar urusan kuliah, Nani juga sudah jatuh cinta dengan dunia film. Pada 1960, memasuki usia 16 tahun, ia memulai debut di dunia perfilman dengan bermain sebagai pemeran pembantu dalam film “Darah Tinggi”.
Setelah itu rententan film-film baru pun ikut diperankan meski belum menjadi pemeran utama. Sebut saja film-film terkenal seperti “Si Doel Anak Betawi”, “Gara-Gara Janda Kaya”, “Roda-roda Gila”, “R.A. Kartini”, “Catatan si Boy IV”, dan masih banyak lagi. Ia banyak memerankan peran pembantu.
Berkat totalitas aktingnya, Nani Wijaya didapuk sebagai Aktris Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia dalam film “Yang Muda Yang Bercinta” pada tahun 1978. Itulah penghargan pertamanya pada usia 34 tahun.
Pada peride tersebut, antara 1960 hingga 1980, adalah masa kejayaan Nani Wiaya dalam dunia layar lebar. Hampir setiap tahun ia selalu main dalam film-film baru. Bahkan ia kembali mendapatkan penghargaan sebagai Aktris Pembantu Sinetron Terpuji Festival Film Bandung untuk “Bajaj Bajuri” pada tahun 2005.
Sedangkan film layar lebar terbaru yang diperankannya di era milenia, yaitu “Maling Kutang” (2009), “Ummi Aminah” (2012), dan “Mama Cake” (2012). Ia pun masuk dalam Nominasi Aktris Pemeran Utama Piala Maya 2012 dalam film “Ummi Aminah”.
Selain di layar lebar, Nani Wijaya juga ikut meramaikan panggung sinetron dan sitcom tanah air. Hingga tahun 2017 tercatat sudah puluhan sinetron dan sitcom yang ia perankan seperti “Wah, Cantiknya” seri 1 dan 2, “Cintaku di Rumah Susun” seri 1 dan 2, “Si Cecep”, “Cinta SMU”, “Bajaj Bajuri”, dan “Tukang Bubur Naik Haji”.
Di samping kariernya yang cemerlang, kehidupan pribadi Nani pun tergolong sepi dari gosip. Nani menikah dengan Misbach Yusa Biran, seorang sutradara film, pada usia 24 tahun. Dari pernikahannya ia dikaruniai 6 orang anak, yaitu Nina Kartika, Tita Fitrah Soraya, Cahya Kamila, Firdausi, Farry Hanief, dan Sukma Ayu.
Ujian datang kepada keluarga Nani Wijaya saat anaknya Sukma Ayu didera penyakit yang tak kunjung sembuh. Sukma Ayu koma selama 5 bulan, 16 hari setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Hatinya makin terpukul saat Sukma Ayu dipanggil Sang Khalik pada tahun 2004.
Ujian kembali menderanya. Sang suami tercinta meninggalkannya pada 11 April 2012.
Kesendirian Nani Wajaya tak membuatnya murung. Ia bangkit dan mengikuti syuting sebagai artis. Ia menjadi peran penting dalam sinetron striping "Tukang Bubur Nak Haji". Hidupnya kembali berwarna saat wanita berusia 72 tahun ini akan menikah kembali dengan sastrawan Ajip Rosidi. Ini bukan sedang akting, tapi Nani sedang menjalani hidupnya di dunia nyata. (AC/DN)
KELUARGA
Suami : Misbach Yusa Biran
Anak : Nina Kartika
Tita Fitrah Soraya
Cahya Kamila
Firdausi
Farry Hanief
Sukma Ayu
KARIER
Filmografi
Darah Tinggi (1960)
Di Lereng Gunung Kawi (1961)
A Sing Sing So (1963)
Kami Bangun Hari Esok (1963)
Njanjian di Lereng Dieng (1964)
Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)
Tikungan Maut (1966)
Menjusuri Djedjak Berdarah (1966)
Operation X (1968)
Djampang Mentjari Naga Hitam (1969)
Si Doel Anak Betawi (1973)
Cinta Pertama (1973)
Dimadu (1973)
Dewi (1974)
Wulan Di Sarang Penculik (1975)
Yang Muda Yang Bercinta (1977)
Gara-Gara Janda Kaya (1977)
Roda-Roda Gila (1978)
Nostalgia di SMA (1980)
Bukan Sandiwara (1980)
Bercanda dalam Duka (1981)
Fajar yang Kelabu (1981)
Bunga Cinta Kasih (1981)
Butir-Butir (1981)
Yang (1983)
R.A Kartini (1984)
Serpihan Mutiara Retak (1984)
Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
Ranjau-Ranjau Cinta (1984)
Pencuri Cinta (1984)
"Untuk sebuah Nama" (1985)
Tahu Sama Tahu (1986)
Opera Jakarta (1986)
Catatan si Boy (1987)
Selamat Tinggal Jeanette (1987)
Bilur-bilur Penyesalan (1987)
Luka di atas Luka (1987)
Catatan si Boy I (1987)
Gema Hati Bernyanyi (1980)
Catatan si Boy II (1988)
Catatan si Boy III (1989)
Sabar Dulu Doong...! (1989)
Catatan si Boy IV (1990)
Dua Kekasih (1990)
Ikut Ikutan (1990)
Ricky (1990)
Komar Si Glen Kemon Mudik (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Tahu Beres (1993)
Doa Yang Mengancam (2008)
Paku Kuntilanak (2009)
Perjaka Terakhir (2009)
Maling Kutang (2009)
Ummi Aminah (2012)
Mama Cake (2012)
Sinetron
Gara Gara
Opera Sabun Colek
Masih Ada Kapal Ke Padang
Oh Mama Oh Papa
Tetangga Oh Tetangga
Mahkota Mayangkara
Air Mata Ibu
Cinta Dara kembar
Menjemput Impian
Balada Dangdut (Bulan Berkaca)
Aku Ingin Pulang
Doa Membawa Berkah
Doa Membawa Berkah 2
Wah Cantiknya
Wah Cantiknya 2
Si Cecep
Cintaku Di Rumah Susun
Cintaku Di Rumah Susun 2
Cinta SMU
Istri Untuk Suamiku
Maha Kasih
Pintu Hidayah
Bajaj Bajuri
Intan (sinetron)Sebagai"Nenek Lastri"
Mawar (sinetron)
Layar Komedi
CahayaSebagai"Nenek Reni"
Kasih
Mutiara
Isabella sebagai
Yusra Dan Yumna
Tukang Bubur Naik Haji The Series
Berita Terkait
Nani Wijaya Tersenyum Sebelum Meninggal Dunia
Gosip
16 Maret 2023
Duka Rieke Diah Pitaloka, Ditinggal Pergi Nani Wijaya
Gosip
16 Maret 2023
Nani Wijaya Meninggal Dunia, Sederet Artis Berduka
Gosip
16 Maret 2023