Petinju kelahiran Saparua, Ambon, 24 Maret 1960 ini merebut gelar juara dunia IBF Kelas Bantam Yunior (Kelas Super Terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada 3 Mei 1985. Ellyas Pical berusia 25 tahun saat meraih gelar bergengsi tersebut.
Ketertarikan Ellyas atau Elly ke dunia adu jotos ini berawal dari siaran pertandingan tinju di TVRI, terutama pertandingan petinju dunia asal Amerika Serikat Muhammad Ali yang sering ditontonnya. Dari petinju dunia inilah kemudian mengsinpirasi dirinya.
Seiring dengan itu, pada usia 13 tahun, Elly sudah berlatih tinju secara sembunyi-sembunyi karena tidak direstui orang tuanya. Hasil kerja kerasnya tak sia-sia. Ia memulai sebagai petinju amatir, Elly bermain dalam kelas terbang. Bakat bertinjunya ia buktikan dengan kemenangan di berbagai turnamen baik tingkat kabupaten hingga tingkat nasional.
Karier profesionalnya baru dimulai pada tahun 1983 saat ia berlaga dalam Kelas Bantam Yunior. Satu persatu, lawannya tumbang. Ia menorehkan prestasi di ajang turnamen OPBF (Orient and Pacific Boxing Federation) pada 19 Mei 1984.Ia berhasil menumbangkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde di Seoul, Korea Selatan.
Selang setahun, petinju yang terkenal dengan kecepatan dan akurasi pukulan hook dan uppercut kirinya ini kembali bersinar dalam pertandingan kelas dunia IBF Kelas Bantam Yunior atau dikenal juga dengan Kelas Super Terbang.
Pada perebutan sabuk IBF Kelas Bantam Yunior yang diselenggarakan di Jakarta pada 3 Mei 1985, Elly sukses menaklukan petinju Korea, Chun Ju-do dan merebut gelar juara dunia. Kehebatan pukullan Elly diberi julukan “The Exocet” yang diambil dari nama rudal milik Prancis yang digunakan Inggris dalam perang Malvinas.
Berkat gelar dunia dari IBF, Elly menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar dunia di kelas Bantam. Ia mengharumkan Indonesia di mata internasional. Nama Elly pun dikenal banyak orang.
Pada 25 Agustus di tahun yang sama pula, Ellyas Pical berhasil mempertahankan gelar juaranya setelah melawan petinju asal Australia Wayne Mulholland.
Namun, di laga berikutnya Elly harus menelan kekalahan setelah bertanding dengan petinju asal Republik Dominika, Cesar Polanco.
Kekalahan tersebut tidak lantas membuatnya terpuruk. Setahun kemudian, pada pertandingan kedua yang diselenggarakan di Jakarta, Elly berhasil menggulingkan Cesar Polanco untuk membalas kekalahan sebelumnya. Begitu pun dengan pertarungan selanjutnya, ia berhasil menaklukan petinju Korea, Dong-Cung Lee
Namun, Ellyas Pical harus mengalami mimpi buruk setelah dikalahkan KO oleh petinju Thailand, Khaosai Galaxy dalam ronde 14 pada 1987. Meski sempat terpuruk beberapa saat, Namun, Ellyas kembali dengan gelar juara IBF setelah melawan Tae-ill Chang, pemain asal Korea dan menang KO.
Suami dari Ria Siahaya Pical ini berhasil mempertahankan gelar juaranya selama 2 tahun hingga akhirnya ia dilumpuhkan oleh petinju Kolombia, Juan Polo Perez, pada pertandingan di Ronoake, Virginia, Amerika Serikat.
Sejak itu, namanya pun mulai meredup. Pical sempat mengikuti pertarungan non-gelar namun hal itu tidak melambungkan namanya lagi. Ia pun pensiun dari dunia tinju dengan rekor profesional 26 pertandingan, 20 kemenangan (11 KO), 1 kali seri, dan 5 kekalahan.
Setelah tak lagi bertinju, kehidupan Elly berubah drastis tak seindah saat ia mengharumkan nama bangsa. Bapak dua anak ini sempat jadi petugas keamanan di diskotik daerah Jakarta Pusat untuk menyambung hidupnya.
Bahkan kisah pahit menghampirinya. Pada 13 April 2005, Ellyas Pical tertangkap polisi karena transaksi narkoba di diskotik tempatnya bekerja. Ia divonis 7 bulan penjara.
Setelah keluar dari tahanan, Ellyas sempat menjadi asisten ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), Agum Gumelar. Setelah kepemimpinan Agum Gumelar berakhir, berbagai pekerjaan Elly lakukan salah satunya sebagai office boy di KONI. Kabar tak baik kembali menyelimutinya. Pada Februari 2017, Elly dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. (AC/DN)
KELUARGA
Istri : Ria Siahaya Pical
Anak : Lorinly Pical dan Matthew Pical
KARIER
Petinju Amatir, sejak usia 13 tahun
Petinju Profesional, 1983-1989
Petugas Keamanan
Asisten Ketua Umum KONI
Office Boy KONI
Berita Terkait
The Exocet, Kisah Legenda Tinju Ellyas Pical
Film
16 Juli 2019
Masuk Rumah Sakit Lagi, Bagaimana Kondisi Ellyas Pical
Gelanggang
23 Februari 2017
Mari Berdoa untuk Kesembuhan Ellyas Pical
Nasional
23 Februari 2017
Kondisi Petinju Legendaris Indonesia Mulai Membaik
Gelanggang
21 Februari 2017
Kena Serangan Jantung, Ellyas Pical Masuk Rumah Sakit
Gelanggang
18 Februari 2017
Legenda Tinju Indonesia Masih Tahan Pukul di Usia 56 Tahun
Gelanggang
5 Februari 2016
Luar Biasa, Legenda Tinju Ellyas Pical Naik Ring Lagi
Gelanggang
2 Februari 2016
Ellyas Pical Mendapat Penghargaan
Gelanggang
18 April 2011
Setelah Ellyas Pical, Gubernur Tantang Taufik
Gelanggang
24 Januari 2011