Pria kelahiran Blitar, 15 Juli 1969 ini mengawali karier politiknya di Partai Demokrat. Anas hidup dalam transisi Orde Baru menuju Era Reformasi. Ia banyak terlibat dalam membangun sistem pemilu baru. Salah satunya, Anas menjadi anggota tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh yang menjadi salah satu tuntutan dalam reformasi 1998.
Hasil buah pikiran dari Tim Tujuh yang dipimpin oleh Ryaas Rasyid tersebut melahirkan UU No. 2/1999 tentang Partai Politik, UU No. 3/1999 tentang Pemilhan Umum, dan UU No. 4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Itulah produk baru untuk menggelar Pemilu dengan sistem baru.
Saat persiapan tahapan Pemilu 1999, Anas bergabung dalam Tim Sebelas atau Tim Seleksi Partai Politik yang bertugas memverifikasi kelayakan data administrasi partai politik yang dapat ikut dalam pesta demokrasi tersebut. Terdapat 48 partai politik yang lolos seleksi dan ikut Pemilu 1999.
Pada tahun 2001, ia pun dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004. Anas dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin.
Namun, keberadaan Anas di KPU tak bertahan lama. Anas mengundurkan diri pada 8 Juni 2005 dan memilih bergabung dengan Partai Demokrat, bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang saat itu, Pilpres 2004, SBY terpilih sebagai Presiden RI ke-6.
Anas langsung mendapatkan jabatan Ketua Divisi Otonomi Politik dan Daerah DPP Partai Demokrat. Karier politik Anas makin terbuka. Pada Pemilu 2009, Anas ikut mencalonkan diri sebagai anggota dewan.
Ia terpilih dengan memperoleh suara terbanyak untuk daerah pemilihan Jawa Timur VII (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung) dengan meraih 178.381 suara. Ia pun menjadi Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI periode 2009-2014.
Posisi Anas di DPR dan partai terbilang strategis. Ia pun mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pada kongres di Bandung, 20-23 Mei 2010, mantan ketua Umum PB HMI ini berhasil mengungguli perolehan suara calon lain Andi Malarrangeng dan Marzuki Alie.
Anas pun dilantik sebagai Ketua Umum dan Edi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjend DPP Partai Demokrat 2010-2015. Karier Anas pun makin moncer. Ia menjadi salah ketua Partai termuda yang memiliki masa depan yang gemilang dalam kancah politik Indonesia. Anas Urbaningrum digadang-gadang menjadi bakal calon presiden dari generasi anak muda pada Pilpres yang akan datang.
Sayang, setelah menjabat setengah periode sebagai ketua partai, Anas tersandung kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Bogor. Kasus ini tercium KPK atas pernyataan Bendahara Umum Demokrat Nazarudin yang tersandung kasus korupsi Wisma Atlet di Palembang. KPK pun menyatakan Anas tersangka.
Atas sangkaan tersebut, pada 2013, Anas mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, dan keluar dari Fraksi Demokrat karena telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia pun divonis bersalah dengan tuntutan 7 tahun penjara. Hukuman Anas makin berat, setelah kasasinya ditolak, ia divonis 14 tahun penjara dan denda sebesar Rp57 Miliar. Mimpi Anas menjadi harapan bangsa pun terkubur dalam-dalam. (AK/DN)
BIODATA
Istri : Athiyyah Laila Attabik
Anak : Akmal Naseery
Aqeela Nawal Fathina
Aqeel Najih Enayat
Aisara Najma Waleefa
PENDIDIKAN
Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya (1992)
Magister Sains Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta (2000)
Program Doktor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
KARIER
Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999.
Anggota Tim Revisi Paket Undang Undang Politik (Tim 7) (1998)
Anggota Tim Seleksi Parpol Peserta pemilu 1999 (Tim 11) (1999).
Anggota KPU (2001-2005)
Ketua Divisi Otonomi Politik dan Daerah DPP Partai Demokrat (2005)
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, (2006)
Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI (2009)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Periode (2009-2014)
Ketua Umum Partai Demokrat Periode (2010-2013)
Anggota Presidium Korps Alumni HMI (2012-2015)
Ketua Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (2013-Sekarang)
Berita Terkait
Tiga Saran Anas Urbaningrum untuk Debat Capres-Cawapres
Politik
14 Januari 2024
Anas Urbaningrum Tegas: Kembalikan Kesejahteraan Ojol
Politik
9 Januari 2024
Anas Urbaningrum Ketemu Warga Depok
Politik
24 Desember 2023
Anas Urbaningrum: PKN Pilih Program, Bukan Sosok
Politik
24 Desember 2023