Lahir dari keluarga yang berkecukupan tak membuat Paul Lumihi cepat puas dan hanya ingin menikmati kehidupan dari orang tuanya. Ia menjelajah jadi pertarung lewat kerja kerasnya.

Sejak kecil, pria kelahiran Likudang, 21 Januari 1988 ini sudah menyukai olahraga beladiri. Paul terinspirasi belajar beladiri karena melihat pamannya, William Lumihi, yang juga seorang ahli beladiri taekwondo. Melihat keponakannya memiliki keinginan kuat, akhirnya William mengajarkan aekwondo kepada Paul. Ketika itu, sang keponakan masih berusia tujuh tahun.

Menekuni beladiri taekwondo hingga lulus SMA, Paul akhirnya memutuskan untuk mempelajari wushu pada 2005. Beladiri inilah yang membawanya hingga menjadi atlet wushu di Sulawesi Utara hingga 2012.

Pada 2012, Paul memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Tujuannya untuk hidup mandiri. Akhirnya, dia bekerja sebagai pelatih di Kemang Fight Gym selama setahun.

Setelah itu, Paul kemudian kembali pindah ke Bandung. Setahun di Kota Kembang, putra Manado itu memutuskan kembali ke Jakarta. Kali ini dia melatih di Jakarta Muaythai sebelum akhirnya pindah ke Syena MMA pada 2015 hingga sekarang.

Beberapa kali meraih juara di turnamen beladiri, Paul akhirnya memutuskan untuk mengikuti ajang One Pride MMA pada awal 2016. Hasilnya tidak sia-sia. Bermain di kelas bulu, Paul berhasil mengalahkan seluruh lawannya hingga meraih juara di ajang One Pride yang ditayangkan oleh tvOne. (PYD/DN)

KELUARGA
Orangtua: Abner Lumihi-Selmin Bogar
Saudara : Rui Lumihi (adik perempuan)
                  Alfa Lumihi (adik laki-laki)
                  Omega Lumihi (adik laki-laki)