Edy mengawali kariernya sebagai tentara dengan sekolah terlebih dahulu di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1985. Posisi pertama yang diembannya sebagai komandan bataliyon di Jajaran Kopasus TNI Angkatan Darat.
Sederet jabatan di dunia militer pun datang silih berganti pada dirinya. Sejak itu, ia banyak aktif di satuan Kostrad. Pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961 ini pernah menjabat sebagai Dankipan B Yonif 323 Kostrad dan Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 100 Bukit Barisan.
Sebelum kenaikan pangkat dan jabatan pada satuan elit ini, Edy juga bertugas di beberapa daerah di Papua. Setelah itu, ia ditarik kembali ke Kostrad dengan menjadi Panglima Divisi Infanteri Kostrad pada tahun 2014. Kariernya pun terus naik.
Tak lama kemudian, pada 2015, ia mendapat tugas sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Pada tahun yang sama, ia juga diminta kembali ke satuan Kostrad, namun kali ini ditunjuk sebagai orang nomor satu sebagai Panglima Kostrad.
Di tengah jabatan-jabatan strategisnya, Edy saat menjadi Pangdam Bukit Barisan terpanggil hatinya untuk membangkitkan kembali persepakbolaan tanah air yang saat itu sedang mengalami kevakuman karena konflik Menpora dengan PSSI yang menyebabkan pembekuan kegiatan sepakbola.
Pada saat itulah, Edy terjun langsung dalam usaha untuk membangkitkan PSMS hingga klub tersebut menjuarai Piala Kemerdekaan 2015. Perjuangan Edy untuk memajukan PSMS Medan belum berhenti. Ia juga mengusahakan agar klub itu dapat mengikuti Piala Jenderal Sudirman meski awalnya sempat mendapat penolakan.
Di dunia sepakbola, sosok Edy memang tidak terlalu menonjol. Perlahan nama Edy Rahmayadi pun mencuat ke permukaan persepakbolaan Indonesia setelah kelompok K-85 yang merupakan kumpulan dari 85 klub pemilik suara dalam kongres PSSI yang menginginkan rezim La Nyalla segera berakhir. Kelompok ini pulalah yang mencalonkan Eddy sebagai Ketua Umum PSSI.
Pada pemilihan Ketua Umum PSSI yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, pada 10 November 2016, Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum dengan total suara 76, Moeldoko 23 suara, dan Eddy Rumpoko 1 suara, dan 7 suara tidak sah.
Setelah didaulat sebagai Ketua Umum PSSI, pekerjaan berat sudah menantinya. Eddy pun segera menyiapkan Timnas Indonesia untuk menghadapi Piala AFF 2016, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018. (AA/DN) (Photo: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/16)
KELUARGA
Orang Tua : Rachmat Ishaq.
PENDIDIKAN
Akabri (1985)
Sussarcab Inf (1985)
Selapa/Inf. (1992)
Selapa II/Inf (1995)
Seskoad (1998)
Lemhannas (2011)ENDIDIKAN
KARIER
Danton di jajaran Kopassus (1985)
Danton Kostrad (1985)
Danton Yonif 321 Kostrad (1985)
Danton Yonif 323 Kostrad (1986)
Danton Yonif 2/A 323 Kostrad (1987)
Danton I/B Yonif 323 Kostrad (1988)
Dankipan B Yonif 323 Kostrad (1989)
Dankipan A Yonif 323 Kostrad (1993)
Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 100/Prajurit Setia, Kodam I/Bukit Barisan (1998)
Kasi Ops Rem 031/WIrabraja, Kodam Bukit Barisan (2001)
Kasi Ops Rem 011/Lilawangsa, Kodam Iskandar Muda (2001)
Komandan Kodim 0316/Batam, Kodam I/Bukit Barisan (2002)
Kepala Staf Korem 031/Wirabraja, Kodam I/Bukit Barisan (2004)
Pabandya-3/Banglarsat, Paban III/Binorg, Sopsad (2006)
Dosen Gol. IV Seskoad (2007)
Patun Seskoad (2007)
Asops Kasdam Iskandar Muda (2008)
Komandan Resimen Taruna Akademi Militer (2010)
Pamen Denma Mabesad (2011)
Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih (2012)
Dir Pemantapan Semangat Bela Negara, Deputi Bidang Pemantapan Nilai Kebangsaan, LEMHANAS RI (2013)
Panglima Divisi Infanteri I, Kostrad (2014)
Panglima Kodam I/Bukit Barisan (2015)
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (2015-sekarang)
Ketua Umum PSSI (2016 - 2020)
Berita Terkait