Bendera Merah Putih pun berkibar dan namanya melambung bak pahlawan menang dari medan perang. Tak hanya itu, kegembiraan Alan Budikusuma. Pada momen yang sama, pacarnya Susi Susanti, yang kemudian menjadi istrinya, memperoleh emas dari pertandingan putri tunggal. Alan dan Susi kemudian dijuluki Pengantin Olimpiade.
Sukses Alan bukan hal mudah. Ia harus menghabiskan waktu, tenaga, dan meninggalkan keluarga tuntuk meraih mimpinya. Ia ingin menjadi pemain bulu tangkis ternama layaknya legenda Rudy Hartono. Tak heran, sejak kecil ia sudah tertarik dengan dunia tepok ini.
Alan Budikusuma lahir di Surabaya, 29 Maret 1968 silam. Pria yang memiliki nama lengkap Alexander Alan Budikusuma Wiratama ini sudah memiliki ketertarikan dengan dunia bulutangkis sejak usianya masih 7 tahun. Ketertarikannya dengan dunia bulutangkis, ia buktikan dengan bergabung bersama klub Rajawali di Surabaya.
Pada 1983 saat berusia 15 tahun, ia pun hijrah ke Kudus agar dapat bergabung dengan PB Djarum, yaitu klub bergengsi yang telah mencetak banyak atlet berkualitas hingga kini.
Bakatnya semakin terlihat kala ia berhasil memenangkan Jakarta Open pada tahun 1985. Prestasinya memancing ketertarikan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk mengajaknya bergabung saat usianya 19 tahun. Setahun kemudian ia berhasil juara di Thailand Open.
Meski terlihat selalu cemerlang, Alan pun sempat mengalami beberapa kekalahan. Ia pun terpuruk, salah satunya saat melawan Ardy B. Winata di All England 1991.
Tapi, hal ini tidak mengubur semangatnya untuk terus berlatih dan memperbaiki kualitas permainannya. Hingga pada tahun 1992, ia berhasil membalas kekalahannya dengan Ardy saat mengikuti Olimpiade Barcelona dan berhasil membawa pulang emas.
Kemenangan Alan tak hanya di Olimpiade Barcelona. Sederet prestasi telah ia cetak baik medali emas maupun perak. Ia pun menjuarai beberapa turnamen; German Open (1992), Indonesia Open (1993), dan Malaysia Open (1997). Namun, yang ia tak lupankan adalah juara pertama kalinya di Jakarta Open (1985) dan meraih emas Olimpiade Barcelona 1992.
Pada 1997, saat berusia 29 tahun, Alan Budikusuma memutuskan menikah dengan Susi Susanti setelah berpacaran kurang lebih 9 tahun. Meski, awalnya ditentang karena masalah karier, namun mereka tetap melangsungkan pernikahannya.
Setelah itu, ia pun memutuskan untuk pensiun dari dunia bulutangkis. Namun, bukan berarti ia betul-betul lepas tangan. Alan masih peduli dengan perkembangan bulutangkis tanah air dan juga mengkritisinya. Pada tahun 2002, Alan dan sang istri membangun usaha bersama yaitu bisnis raket dengan merk Astec (Alan-Susi Technology).
KELUARGA
Istri : Susi Susanti
Anak : Lourencia Averina, Albertus Edward, Sebastianus Frederick
KARIER
Juara Jakarta Open 1985
Juara Thailand Open 1989
Juara Dutch Open 1989
Juara China Open 1991
Juara German Open 1992
Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
Juara Malaysia Open 1995
Juara Indonesia Open 1993
Juara Malaysia Open 1995
Medali Emas Piala Thomas 1996
PENGHARGAAN
Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama
Berita Terkait