Ia menjadi menteri saat berusia 41 tahun. Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara adalah jabatan pertamanya. Ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto. Saat itu, Soerharto berharap Emil Salim bisa mengatasi persoalan pegawai negeri sipil pada masa awal kabinetnya.
Meski begitu, itu bukan pertama kalinya Emil bersentuhan dengan istana. Lima tahun sebelumnya, saat ia berusia 36 tahun, ia sudah menjadi tim Tim Penasihat Ekonomi Presiden. Perjalanan Emil memang tak jauh dengan istana. Berulangkali pergantian rezim, ia tetap diperlukan keahliannya.
Emil Salim lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930. Ia mengenyam pendidikan di Frobel School selama setahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah itu, ia melanjutkan ke sekolah Belanda Europesche Lagere School (ELS) selama 4 tahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sedangkan 2 tahun berikutnya ia lanjutkan di ELS di tempat kelahirannya. Setelah Jepang masuk ke Indonesia, pada 1942-1944, pendidikannya pun berlanjut di Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang.
Pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, Emil Salim masih terus melanjutkan studinya hingga ia kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI).
Lulus dari UI, Emil Salim pun hijrah ke Negeri Paman Sam untuk melanjutkan program S2 dan S3 di Ilmu Ekonomi, University of California, Berkeley. Ia lulus dengan gelar Master of Arts dan Doctor of Philosophy pada tahun 1964.
Setelah ia menyelesaikan studinya di Amerika, pada tahun 1966 ia menjadi anggota Tim Penasihat Ekonomi Presiden.
Lalu, di tahun berikutnya ia bergabung sebagai anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja dan anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi. Kemudian pada 1968, Emil Salim juga dipercaya sebagai Deputi Ketua Bappenas. Ia dikenal sebagai ahli ekonomi pembangunan.
Setelah itu, kariernya dari menteri ke menteri selama 22 tahun. Mulai dari Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara, Menteri Perhubungan, Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, hingga dua periode menjadi Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.
Jabatan terakhirnya di Kabinet Soehato adalah Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada tahun 1993. Setelah rezim Soeharto tumbang pada tahun 1998, bukanlah akhir kariernya di istana.
Pada tahun 1999, ia kembali dekat dengan istana. Ia ditunjuk menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh rezim baru Presiden Abdurrahman Wahid. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia menjabat yang sama. Bahkan periode berikutnya, ia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden hingga 2014.
KELUARGA
Pasangan : Roosminnie Salim
Anak : Amelia Farina dan Roosdinal Ramdhani
PENDIDIKAN
Frobel School, Banjarmasin (1935-1936)
Europesche Lagere School, Banjarmasin (1936-1940), Lahat (1940-1942)
Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang (1942-1944).
Sekolah Menengah Umum Pertama, Palembang (1945-1948)
Sekolah Menengah Atas I, Bogor (1948-1951)
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1951-1958)
Master of Arts Department of Economics, University of California, Berkeley, Amerika Serikat (1959-1962)
Doctor of Philosophy, Department of Economics, University of California, Berkeley, Amerika Serikat (1962-1964)
KARIER
Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
Ketua IPPI Bogor (1949)
Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (1955-1957)
Tim Penasihat Ekonomi Presiden (1966)
Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja (1967-1968)
Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi (1967-1969)
Deputi Ketua Bappenas (1968-1971)
Dosen Seskoad (Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat) dan Seskoal (Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Laut) (1971-1973)
Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973)
Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978)
Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan III (1978-1983)
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV-V 1983-1993)
Guru Besar FEUI (1983)
Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
Ketua Tim Screening UNDP (1999)
Anggota Dewan Pembina Yayasan Kehati
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (1999)
Anggota Dewan Penasihat Pemerintah RI dan Kepala Dewan Ekonomi Nasional (2000-2004)
Anggota Bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia/ISEI (2006-2009)
Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2007-2012)
Dewan Pertimbangan Presiden, Anggota Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan (2007-2010)
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, merangkap Anggota Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup (2010-2014)
ORGANISASI
Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali, 2007
KARYA TULISAN
Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi (2010)
70 Tahun Emil Salim: Revolusi Berhenti Hari Minggu (2000)
Kembali ke Jalan Lurus (kumpulan esai 1966-1999)
Lingkungan Hidup dan Pembangunan (1981)
Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia (1976)
Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan (1974)
Collection of Writings (1969-1971)
Berita Terkait
Jokowi Akan Kenalkan Calon Menteri Baru, Ini Pesan Emil Salim
Nasional
22 Desember 2020
Emil Salim Ungkap Pesan Penting Presiden Soeharto
Nasional
16 Desember 2020
Emil Salim Usul ke Jokowi Pilih Menteri KKP Bukan dari Parpol
Nasional
27 November 2020
Arteria Dahlan, Anggota DPR Yang Terhormat Didesak Minta Maaf
Politik
11 Oktober 2019
Arteria Dahlan: Emil Salim Menghina dan Menistakan DPR
Politik
10 Oktober 2019