Pria kelahiran Semarang, 6 Juni 1972 ini adalah anak dari pasangan H. Zuhri Maksum dan Hj. Siti Hafsoh. Ayahnya seorang tenaga pengajar SD dan ibuya pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Dia berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU) dan seorang aktivis. Sejak duduk di bangku kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Wali Songo, Jawa Tengah, ia sudah aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan.
Hanif memulai mengasah kepemimpinannya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi mahasiswa berafiliasi pada kultur NU.
Pasca lulus kuliah, pada 1996, dalam usia 24 tahun, dia habiskan hidupnya di lembaga kajian, konsultan, dunia tulis menulis dan aktivis.
Hanif tercatat aktif di FNS Indonesia, NDI, Walhi, PMII, Nadwah Dirasah Islam dan Kemasyarakatan (NADIKA), dan Komite Anti Diskriminasi Indonesia. Dia juga menulis buku Menggagas Fiqh Perburuhan, Paulo Freire, Islam dan Pembebasan.
Pada tahun 1998, awal Era Reformasi, Hanif terjun ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan termasuk sebagai generasi pertama yang ikut partai besutan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.
Pada tahun 2010, ia dipercaya jadi wakil sekjen PKB, dan berlanjut menjadi ketua DPP PKB pada kepimpinan Muhaimin Iskandar. Karier di partai berlanjut naik saat menjadi orang kepercayaan Muhaimin Iskandar, dia diminta menjadi Sekjen PKB 2014-2019.
Sebelumnya, dia menjadi staf khusus Menakertrans Muhaimin Iskandar. Hubungan yang dekat dengan Muhaimin dan profesionalnya dalam mengerjakan tugas kepartaian dan sebagai staf, dia mencoba ikut Pemilu 2009 untuk dapil Jawa Tengah X wilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang.
Hanif terpilih menjadi anggota DPR RI 2009-2014, pada usia 37 tahun. Di DPR dia didapuk menjadi ketua Fraksi PKB. Kariernya terus meroket. Pada pemilu 2014 dia terpilih kembali menjadi anggota DPR 2014-2019.
Dalam waktu yang bersamaan pada Pilpres 2014, dukungan PKB kepada calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil menang. Alhasil, presiden terpilih Jokowi meminta Hanif untuk mengurus persoalan buruh, TKW, dan TKI sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (*)
KELUARGA
Istri : Marifah Hanif Dhakiri
Anak : Nabila Setia Izzati
Neilan Setia Izzata
Nameera Setia Izzati.
PENDIDIKAN
SMA Al-Muayyad, Solo
S1,IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah Tahun 1996
S-2, Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik, Jakarta
KARIER
Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, 1994-1995
Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah, 1995-1996
Pendiri Komite Anti Diskriminasi Indonesia (KADI), Jakarta, 1999
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), 1997-2000
Wakil Sekjen DPP PKB, 2005-2010
Staf Khusus Menakertrans, 2006-2007
Ketua PKB, 2006-2010
Ketua Umum DKN Garda Bangsa, 2010-2014
Anggota DPR 2009-2014
Sekjen DPP PKB , 2014-2019
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2014-2019
Berita Terkait
Wamenaker Immanuel Pastikan Tidak Ada PHK di Sritex
Bisnis
15 November 2024
Menaker Yassierli Pastikan UMP 2025 Naik, Begini Katanya!
Bisnis
7 November 2024
Menaker Sebut Manajemen Sritex Lalai Memitigasi Risiko
Bisnis
30 Oktober 2024
Jadi Plt Menaker, Airlangga Bahas Kenaikan UMP Tahun Depan
Bisnis
2 Oktober 2024
Libur Maulid Nabi, Jakarta Tiadakan Ganjil-Genap pada 16 September
Metro
14 September 2024