Setelah tak lagi di KPK, ia kembali bersentuhan dengan media. Presiden Joko Widodo meminta Johan Budi untuk menjadi juru bicara presiden. Johan resmi menjadi Staf Khusus dengan tugas sebagai juru bicara Presiden pada Selasa, 12 Januari 2016."Saya siap bantu jadi jubir presiden," jelas pria kelahiran 29 Januari 1967 ini.
Menjadi jubir dan berhubungan dengan media bukan hal berat bagi Johan. Ia sudah memiliki pengalaman selama 10 tahun di KPK merangkap jubir dan juga sebagai jurnalis hampir 10 tahun lamanya.
Pemilik nama lengkap Johan Budi Sapto Prabowo ini adalah lulusan Falkultas Teknik Universitas Indonesia, pada tahun 1992. Ia mendapatkan gelar sarjanannya dalam usia 25 tahun.
Usai kuliah, Johan memulai kariernya dengan bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS). Di tengah pekerjaan tentang minyak dan gas, dia juga mempunyai keingingan lain terhadap dunia tulis dan wartawan.
Pada 1994, ia menjadi kolumnis di harian Media Indonesia hingga tahun 1999. Awal mula karier wartawannyanya ia bekerja di media sebagai reporter dan editor Majalah Forum Keadilan. Setelah lima tahun di Forum, dia pindah ke Majalah Tempo selama lima tahun.
Untuk mengasah kewartawanannya, Johan juga mengikuti beberapa pelatihan khusus, seperi pelatihan jurnalistik dan public relations di Mahkamah Agung, pelatihan Public relations dan Jurnalistik di Universitas Indonesia, dan kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) & ABC News Meulbroune, Australia. Selain itu, Johan juga menjadi dosen di Falkultas Komunikasi Massa di Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Karier Johan terus menanjak. Ia beralih profesi dan mendaftarkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dipercaya menjadi Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, lalu menjadi juru bicara KPK, dan naik menjadi Deputi Pencegahan KPK.
Puncaknya, awal 20015, saat terjadi kekosongan pimpinan KPK karena sengketa dengan kepolisian, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai pimpinan sementara KPK bersama Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji.
Setelah terbentuk pimpinan KPK baru, Johan yang juga mencalonkan menjadi komisoner KPK dan tidak lolos tahap akhir, ia diminta oleh Presiden Joko Widodo ke istana. Pada awal 2016, ia diminta menjadi staf khusus sebagai juru bicara presiden.
PENDIDIKAN
Fakultas Teknik Universitas Indonesia,1992
KARIER
Staf di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi, 1992-1996
Kolumnis Harian Media Indonesia, 1994-1999
Reporter dan editor Majalah Forum Keadilan, 1995-2000
Editor kolom politik, nasional, investigasi di Majalah Tempo, 2000-2005
Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo, 2002-2003
Dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul, 2004-2005
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK
Juru Bicara KPK, 2006-2014
Deputi Pencegahan KPK, 2014-2015
Pimpinan KPK sementara, 2015
Juru Bicara Presiden, 2016
Berita Terkait
Johan Budi Dorong KPK Buka Kantor Cabang di Daerah
Politik
9 Februari 2023
Johan Budi: Jaksa Prestasi Tak Dekat Pimpinan Karirnya Tenggelam
Nasional
24 November 2022
Johan Budi Bantah Pencopotan dari BURT Terkait Dewan Kolonel
Politik
1 November 2022