Tak lagi jadi presiden, bukan berarti berdiam diri. Banyak kegiatan yang dilakukannya terkait dengan Indonesia. Kalau sebelumnya di dalam menjadi nahkoda langsung, kini di luar menjadi penyimbang terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah melalui Partai Demokrat yang dipimpinnya.
Tak sekadar itu, ia juga menjadi mantan presiden yang paling aktif di dunia sosial media untuk menyikapi kebijakan pemerintah saat ini. Melalui akun resmi twitternya, @SBYudhoyono, tertulis Akun Resmi Presiden Ke-6 RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono. Dikelola oleh Staf Pribadi. Twit dari Susilo Bambang Yudhoyono ditandai *SBY. Begitulah keterangan diakunnya.
Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa dipanggil SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Bapaknya seorang tentara pensiuan dengan pangkat letnan satu dan ibunya putri salah seorang pendiri pondok pesantren di Pacitan.
SBY adalah anak tunggal. Dia menikah dengan Kristiani Herawati, anak dari Jenderal (purn) Sarwo Edhi Wibowo. Dari pernikahannya dikaruniai dua anak laki-laki; Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Sejak kecil, SBY memang sudah bercita-cita ingin menjadi tentara. Darah tentaranya turun dari bapaknya. Saat kelas 5 di sekolah dasar, ia baru kenal sekolah tentara yang ada di Magelang. Lulus SMA di Pacitan, pada usia 19 tahun, SBY terlambat daftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Dia malah daftar di Institut 10 November Surabaya (ITS). Namun, tidak bertahan lama, SBY justru tertarik masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP). Saat di PGSLP ini, SBY mempersiapkan kembali untuk masuk AKABRI.
Pada tahun 1970, dalam usia 21 tahun, SBY akhirnya masuk sekolah tentara tersebut. Saat mengenyam pendidikan di militer ini, SBY terbilang anak yang rajin dan disiplin. Hasilnya istimewa. Dia terpilih sebagai lulusan terbaik AKABRI angkatan 1973 dengan penghargaan Adhi Makayasa, dan juga penghargaan Tri Sakti Wiratama sebagai prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual seorang taruna. Dua gelar ini merupakan idaman semua taruna.
Lulus dari AKABRI, pada umur 24 tahun, SBY memulai kariernya, di Kostrad, dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad.
Berbagai tugas militer di lapangan dia lalui dengan baik. Bahkan di tengah-tengah tugas militernya, ia masih bersemangat mengikuti pendidikan, pelatihan, dan kursus kemiliteran baik di dalam ataupun di luar negeri.
Namanya mulai dikenal ibu kota Jakarta, saat dia berumur 47 tahun menjadi Kasdam Jaya mendampingi Pangdam Jaya Sutiyoso. Setelah itu, Karier militernya terus meroket menjadi Pangdam II/Sriwijaya.
Jelang Era Reformasi, tahun 1998, SBY menjadi ketua Fraksi ABRI di MPR. Karier militernya berhenti pada jabatan Kepala Staf teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Pemilu 1999, pemilu pertama di Era Reformasi, Presiden terpilih Abdurrahman Wahid menunjuk SBY menjadi menteri. Awalnya menjadi Mentamben, lalu beralih tugas menjadi Menkopolsoskam. Pergantian Presiden Abdurrahman Wahid, nama SBY kembali diangkat menjadi Menko Polhukam oleh Presiden Megawati.
Di pengujung era Kabinet Megawati, pada tahun 2004, SBY mengundurkan diri dari kabinet. Ia memilih terjun ke partai politik dengan mendirikan Partai Demokrat. Pada pemilu 2004, Partai Demokrat mengusung SBY sebagai calon presiden. SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Pada pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat itu, Susilo Bambang Yudhoyono menang untuk periode 2004-2009. Pada Pilpres berikutnya, SBY kembali maju berpasangan dengan Boediono, sukses menghampirnya kembali menjadi presiden RI yang kedua kalinya untuk periode 2009-2014.
KELUARGA
Istri : Kristiani Herawati
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono
PENDIDIKAN
Akademi Angkatan Bersenjata RI (AKABRI), 1973
KARIER
Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981
Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
Dosen Seskoad (1989-1992)
Korspri Pangab (1993)
Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
Asops Kodam Jaya (1994-1995)
Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995)
Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
Menko Polsoskam (2001)
Menko Polkam (2001-2004)
Presiden RI (2004-2009)
Presiden RI (2009-2014)
Ketua Umum Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat (2010-2015)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat (2013-2015, 2015-2020)
Berita Terkait
Prabowo Temui SBY di Cikeas Bahas Investasi
Politik
5 November 2024
SBY Tiba di Gedung DPR Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran
Nasional
20 Oktober 2024
SBY Tegaskan Tak Pernah Selingkuhi Konstitusi
Politik
10 Oktober 2024
JK Pastikan Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Politik
10 Oktober 2024
Mobil Mewah SBY saat Berkunjung ke Rumah Presiden Prabowo Subianto
Otomotif
20 September 2024
Bertemu SBY di Cikeas, RK Ungkap Diberi 10 Nasihat Soal Kepemimpinan
Politik
20 September 2024