William Tanuwidjaya, yang sekaligus CEO Tokopedia, mengatakan dana itu bakal digunakan untuk mengembangkan kualitas dan produk lokal yang dihadirkan Tokopedia sebagai perusahaan kelas dunia.
"Jadi kalau kita bicara tentang nasionalisme, kita jangan hipokrit. Jangan hanya kencang bicara pakai produk lokal saja," ujar dia ditemui tak lama setelah berita itu beredar.
William Tanuwijaya lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 11 November 1981. Ia mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga menengah di kampung halamannya. Ia baru meninggalkan tempat kelahirannya saat meneruskan kuliah di Jakarta.
Inilah pertama kali William meninggalkan kampung halamannya, diberikan kesempatan oleh ayah dan pamannya untuk melanjutkan kuliah di Jakarta. William sangat bersemangat dan dengan hati yang penuh rasa penasaran itu ingin segera sampai di Jakarta. Waktu itu, ia menaiki kapal selama 4 hari 3 malam untuk sampai ke Jakarta. Ia mengambil kuliah di Universitas Bina Nusantara.
Datang ke Jakarta, tak hanya untuk kuliah. Namun, bagi pria yang cukup ulet ini mengisi waktu senggangnya dengan bekerja sambilan sebagai operator di warung internet (warnet) setiap harinya dari jam 9 malam hingga 9 pagi. Walaupun sibuk kuliah sambil bekerja, ia berhasil meraih gelar sarjana Teknik Informasi pada tahun 2003.
Saat lulus kuliah, ia memilih untuk bekerja kantoran di beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri pengembangan sowftware. Pertama ia bekerja selama 4 bulan PT Boleh Net Indonesia, terus pindah ke PT Signet Pratama selama 9 bulan, dan berlanjut masih sebagai software developer di PT. Sqiva Sistem hingga Maret 2005.
Berbekal dengan keahliannya dan pengalaman yang ia miliki William dipercaya menjabat menjadi IT and Business Development Manager di PT Indocom Mediatama selama kurang lebih 2 tahun. Pada tahun 2007, ia mendapatkan ide untuk membangun Tokopedia dengan konsep mal online.
Walaupun William bukan berlatar belakang dari keluarga berbisnis, ia memiliki tekad yang kuat untuk membangun bisnis mall online ini. Saat sedang membangun bisnisnya, ayahnya divonis kanker, ia tak pulang, karena ia tidak bisa meninggalkan pekerjaanya karena ia satu-satunya pencari nafkah di keluarganya. Hasil kerjanya inilah yang membantu biaya orangtuannya.
Selama dua tahun berusaha akhirnya atasan dari tempat ia bekerja memberikan modal sebesar sepuluh persen dengan menggandeng Leontinus Alpha Edison rekan kerjanya. Kini, hasil buah tangannya toko online bernama Tokopedia, makin besar. Semua barang ada di sini, penjualnya banyak.
PENDIDIKAN
SD-SMA di Pematang Siantar, Sumatera.
Universitas Bina Nusantara, Teknik Informasi
KARIER
Game Developer, PT Boleh Net Indonesia, Juni 2003 – September 2003 (4 bulan)
Software Developer, PT Signet Pratama, September 2003 – Mei 2004 (9 bulan)
Software Developer, PT Sqiva Sistem, Mei 2004 – Maret 2005 (11 bulan)
IT and Business Development Manager, PT Indocom Mediatama, Oktober 2006 – Desember 2008 (2 tahun 3 bulan)
Co-founder, CEO PT Tokopedia, Januari 2009 – Saat ini (6 tahun 10 bulan)
Berita Terkait
PHK Terbesar di RI, CEO GoTo Menangis Pangkas 1.300 Karyawan
Video
19 November 2022
GoTo Punya Bos Baru, Orang Kepercayaan Nadiem Makarim
Startup
19 April 2021
Bos Tokopedia Bantah Flash Sale Kacau
Digilife
25 Mei 2018
Tokopedia Buat Pusat Riset Terbaik di Asia Tenggara
18 Agustus 2017
Disuntik Alibaba Rp14 Triliun, Begini Langkah Baru Tokopedia
18 Agustus 2017
Saingi MatahariMall, Tokopedia Gandeng Ramayana
23 September 2016
Tiap Bulan, Tokopedia Kirim 16,5 Juta Produk ke Konsumen
Startup
22 Agustus 2016
William Tanuwijaya
24 Mei 2016