Oh Mama Oh Papa, Anak Tiri Tersia-sia Bisa Membantu Hidup
- dok.ist
VIVA – Setelah beberapa bulan kematian istrinya, Komar memutuskan menikah lagi dengan wanita paruh baya bernama Maya. Alih-alih belajar jadi ibu yang baik, sebaliknya Maya memiliki sifat keras.Â
Sayangnya, Maya tidak pernah menyayangi Nessa dan hanya peduli dengan anaknya, Fahmi. Apapun akan dilakukan untuk Fahmi. Masalah muncul ketika Nessa lulus sekolah dan berniat melanjutkan kuliah ke jurusan hukum.  Sontak Maya melarangnya. Menurutnya, seorang anak perempuan nggak usah sekolah tinggi tinggi. Ujung ujungnya bakal jadi Ibu rumah tangga juga. Tapi Nessa tetap nekat melanjutkan kuliah. Berbekal restu sang Ayah, ia memantapkan tekadnya.
Sampai suatu ketika, Komar mengalami musibah dan akhirnya meninggal. Hidup Komar semakin nelangsa. Maya dan Fahmi menuding Nessa sebagai penyebab kematian Komar. Di tengah kesedihan hatinya, Nessa mendapat dukungan dari Andhika lelaki yang mencintainya dan pada akhirnya menikahinya.
Nessa berhasil meraih cita citanya sebagai pengacara. Demikian pula Fahmi. Dia sukses jadi pengusaha. Namun kesuksesannya sebagai pengusaha membuatnya buta mata hatinya.Â
Dia lupa pada Maya. Bahkan, ketika Maya meminjam uang padanya, Fahmi dan istrinya meminta jaminan sertifikat rumah yang pada akhirnya berbuntut panjang. Gara gara itu Maya harus mendekam di dalam penjara. Â Fahmi.dan istrinya nekat memenjarakannya. Disinilah Maya mulai menyadari kekeliruannya menilai kedua anaknya.
Di tengah derita yang di alami Maya dan Nessa muncul dan mencoba membantu. Tapi usahanya gagal. Pengadilan memenangkan gugatan Fahmi, Maya pun terpaksa menjual rumah itu. Setelah kejadian itu, musibah demi musibah di alami Fahmi dan istrinya. Mulai dari pabrik mereka yang terbakar, kecelakaan sampai akhirnya jatuh miskin. Mereka pada akhirnya menyadari bahwa apa yang terjadi adalah buah dari sikap durhaka mereka pada Maya. Mereka pun mencari ibunya dan bermaksud meminta maaf padanya.
Maya yang sudah tinggal dengan Nessa pun mau memaafkan Fahmi dan istrinya, karena tidak ada orang tua yang membenci anaknya sendiri.Â