Episode Terakhir When The Phone Rings Tuai Kecaman, Diduga Propaganda Konflik Palestina-Israel

Adegan dalam serial When The Phone Rings
Sumber :
  • X

Korea Selatan, VIVA – Drama Korea When The Phone Rings telah menayangkan episode terakhirnya pada Sabtu 4 Januari 2025 malam di MBC dan Netflix. Drama yang diperankan oleh aktor Yoo Yeon-seok dan Chae Soo-bin ini berakhir dengan 12 episode setelah pertama kali dirilis pada 22 November 2024. 

IU Ungkap Drama Terbaru dan Album Musik yang Siap Rilis di Tahun 2025

Sejak awal pemutaran, drama ini mendapatkan respon yang positif dari publik. Cerita yang disuguhkan sangat baru di mana tidak hanya mengangkat romansa pasangan suami istri yang saling memiliki rahasia, tetapi juga konflik di antara mereka yang terhubung dari masa lalunya. 

Sangat disayangkan karena drama When The Phone Rings justru mendapatkan respon negatif di akhir penayangannya. Pada episode ke-12, ada scene yang diduga membahas konflik antara Palestina dengan Israel. Tanpa menyebutkan nama negara itu secara gamblang dan mengalihkannya dengan nama fiksi, banyak netizen yang ngamuk lantaran sangat jelas scene tersebut seolah membalikkan fakta terkait konflik yang ada. 

8 Drakor Bikin Baper di Tahun 2024: Chemistry Pemainnya Bikin Halu Penonton

"Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael. Di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata," ucap karakter Na Yuri dalam adegannya, dikutip Minggu 5 Januari 2025. 

Scene Na Yuri (Jang Gyu-ri) membacakan berita tentang konflik tersebut langsung viral di media sosial X. Tidak sedikit netizen yang merasa kecewa karena sutradara menyematkan masalah ini di akhir episode yang justru dinilai akan memutar balik respon publik. 

8 Bintang Drama Korea Ini Ternyata Lahir di Luar Negeri, Siapa Saja?

"KECEWA BANGETTT. Baru kelar nonton #WhenThePhoneRingsEp12 , di ujung episode ternyata nyinggung soal konflik paltima 'nyerang' izmael. Mana udah ep terakhir," cuit akun @penmasukui. 

Drama When The Phone Rings diketahui diangkat dari cerita webnovel berjudul yang sama. Kekecewaan para penonton semakin memuncak setelah tahu adegan tentang menyinggung konflik Palestina-Israel tersebut sebenarnya tidak ada di dalam novel. Hal ini diduga merupakan ide baru yang dimunculkan oleh sutradara Park Sang Woo dan penulis Kim Ji Woon di tayangan drama tersebut.

Selama bertahun-tahun, Jalur Gaza di Palestina telah dibom dengan kejam oleh Israel, bersama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan lainnya yang terdokumentasi, termasuk kondisi yang tidak dapat diperbaiki dengan pembatasan bantuan yang disengaja. Pekerja medis internasional di Gaza telah menyuarakan peringatan atas pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang dilakukan tentara Israel di Gaza.

Tidak sedikit netizen yang langsung protes karena adegan tersebut dinilai telah memutar balikan fakta, di mana Palestina lah yang mendapatkan serangan udara dari Israel. Tetapi, adegan dalam drama itu seolah menunjukkan bahwa Israel yang telah diserang oleh Palestina hingga ada warga Korea yang diculik di sana. 

"Sumpah ini harus viral??! BOIKOT drama, penulis, sutradara, PH, dll. Please ini memutar balikkan fakta dan propaganda jahat lohh parah banget ini," komentar netizen.

"Udah hype, banyak yang nonton, pada suka sama dramanya, abis itu booming, eh malah isi propaganda di akhir pinter banget ya, digaet dulu biar banyak yang suka dan rating naik malah bawa zionist," kata lainnya. 

"Propaganda lewat media, socmed etc gagal, akhirnya beralih lewat drakor, waspada gaess. dah jelas itu cuman diplesetin aja nama negaranya. apaan Paltima di gugel aja dibenerin jd Palestina," timpal netizen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya