JWB Babak 2, Episode 300: Teror Hantu Pedagang Mie Tektek

Serial ANTV ‘Jodoh Wasiat Bapak’ Babak Dua.
Sumber :
  • antv

VIVA –Sinetron Jodoh Wasiat Bapak Babak 2, saat ini sudah memasuki episode 300. Sinetron yang dibintangi oleh Rizky Billar, Harris Vriza, hinga Teuku Ryan ini tayang di ANTV setiap Senin-Minggu pukul 21.00 WIB.

PSSI dan Indra Sjafri Dukung Mandiri Media Cup 2024, Viva Group Kirim 2 Tim

Berikut sinopsis Jodoh Wasiat Bapak babak 2 Episode 300. 

Mas Yitno adalah pedagang mie tektek yang terkenal enak di Kampung Kucrit. Ia berjualan dari sore hari hingga tengah malam. Sore itu kala Iqbal tengah makan mie tektek, datang Sukidi kakak Yitno meminta duit untuk bayar kontrakan. Yitno hanya memberi Rp200 ribu. Sukidi mengambil semua uang di laci gerobak sehingga Yitno marah. Namun yitno dihajar Sukidi. Iqbal membela Yitno. Sukidi kena hajar namun kabur sambil membawa uang yang tadi dirampasnya.

Verona Pictures Hadirkan Series Terbaru, Aini Malaikat Tak Bersayap di ANTV

Yitno pulang ke rumah mertuanya dengan dahi luka. Istrinya Tinah marah dan ngomel karena Yitno tidak membawa uang. 

"Kamu tuh gak ada gunanya jadi suami. Sudah gak bawa duit, kita nikah 3 tahun."

Jadi Anak Durhaka di Sinetron Aini Malaikat Tak Bersayap, Nabila Zavira Minta Maaf ke Raslina Rasidin

Tinah hingga tiga tahun menikah belum juga hamil. Bu Ratmi ibu dari Tinah menegur anaknya. Meminta Tinah mengobati luka Yitno. Tinah malah mendorong ibunya dan nyuruh ibunya yang ngobatin Yitno. Lantas Tinah yang diam-diam punya hubungan dengan Sukidi, ketemu Sukidi di jalan. Sukidi yang preman sebelumnya habis menjambret Zalina sehingga banyak mendapatkan uang. Tinah malah minta dompet bagus itu dan sebagian uang hasil Sukidi menjambret. Senang dapat dompet bagus dan duit banyak, Tinah yang naksir dengan Sukidi yang ganteng dan kekar malah merayu Sukidi. 

"Aku kan memang suka sama mas Sukidi, kenapa kamu gak bunuh aja suamiku sekalian?" kata Tinah.

Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 ANTV.

Photo :
  • antv

Sukidi yang gak punya tempat tinggal dan sudah ditinggal istrinya, ingin tinggal di rumah Tinah dan memperistri Tinah. 

Esok malamnya Yitno jualan mie tektek. Seorang teman Ustad Syakieb mengajak  buka food court dan Sukidi dimodali Rp10 juta supaya mau dagang di sana. Tinah pergi bersama Sukidi bermesraan di taman. Yitno yang masih bawa gerobak tak sengaja melihat istrinya digoda kakaknya. 

Sukidi menghajar Yitno yang mau lapor ke Pak RT. Namun Yitno melawan. Kala Yitno jatuh, amplop uangnya jatuh. Sukidi  girang mau mengambil uang Rp10 juta itu. Yitno tak terima. Namun kembali dihajar Sukidi. Bahkan kepala Yitno dihantam Tinah menggunakan wajan penggorengan berkali-kali hingga berdarah-darah. Mayatnya lantas dibiarkan di jalan. 

Pada saat Fero hendak membeli mie tektek, kepala Fero juga dipukul Tinah menggunakan penggorengan. Fero pingsan. Sukidi menaruh dompet Yitno di tangan Fero, tapi uangnya sudah diambil. Hera polisi datang. Fero yang baru sadar dan mau mengejar Tinah dan Sukidi diinterogasi Hera. Fero bilang dia tak mengerti kenapa dompet ada di jaketnya. 

Hera minta Fero membuktikan bahwa dirinya memang tak bersalah dalam kejadian ini. Sejak kejadian itu Kampung Kucrit diteror arwah pedagang Mie tektek.Pemunculannya sering diawali dengan bunyi wajan penggorengan yang dipukul. Tek! Tek! Kadang gerobak mie tek tek jalan sendiri. Kala di dekati ada arwah Sukidi di dekat gerobak. Warga ketakutan. Tiap dengar bunyi wajan penggorengan diketok, warga sudah ngeri duluan. 

Mak atiek ikut kena imbas. Pembeli ketoprak berkurang karena warga takut keluar malam. Sukidi berniat menikahi Tinah. Bu Ratmi tak setuju. Namun Bu Ratmi malah dihajar Tinah. Sukidi lantas menikah dengan Tinah melalui akad nikah sederhana. Mas kawinnya kalung yang dijambret Sukidi dari Jelita. Fero dan Reza mengejar si pelaku yang menutupi wajah pake jaket hoodie dan masker. Sukidi tertangkap oleh Fero dan Reza. Namun Tinah muncul dan memukul keduanya sehingga Sukidi lolos. 

Serial Jodoh Wasiat Bapak Babak 2, Rizky Billar dan Harris Vriza Jatuh Cinta Kepada Penjual Bunga

Photo :
  • antv

Setelah menikah Sukidi  tinggal di rumah itu. karena tak ada pekerjaan, Sukidi diminta Tinah jualan mie tektek. Niat sebenarnya sambil jualan Sukidi diminta merampok atau maling barang pembeli atau warga. Sukidi berdagang pake gerobak Yitno. Sukidi belagak berani meski  gerobak itu berhantu. 

Tapi Pak RT dan Pembeli mie tek tek pada ketakutan melihat arwah Yitno. Sukidi memanfaatkan ketakutan Fero waktu membeli mie dengan mengambil dompetnya. Ustad Syakieb melihat. Sukidi terpaksa mengembalikan dompet bopak. Sukidi berdalih dompet Fero jatuh, padahal ia tadi sengaja mengambil.

Tinah kesal Sukidi tak berhasil dapat dompet Fero. Padahal  jualan mie tek tek butuh modal juga. Untuk mengirit biaya, Tinah mengumpulkan kol dan sawi sisa sampah pasar untuk mie tekteknya. 

Ia juga ambil bawang putih busuk dan cabe busuk sisa buangan pasar buat bumbu. Bu Ratmi menegur Sukidi dan Tinah. Jangan pake bahan busuk dan gak bener buat dagang. Namun Bu Ratmi malah dihajar dan dipukuli Tinah. Si ibu juga diusir dari rumahnya oleh Tinah karena tak suka ibunya bawel. 

Ustad syakieb dan Pak RT menegur Tinah yang membiarkan ibunya tidur di luar rumah Tapi tinah cuek. Dia sudah gak butuh ibunya. Arwah Yitno meneror Tinah dan sukidi, tiap bu Ratmi akan dipukuli Sukidi dan Tinah arwah Yitno memukul Sukidi dan Tinah menggunakan sodet penggorengan. 

Akhirnya, Tinah dan Sukidi tak berani lagi mengusir Bu Ratmi dari rumah itu. Sukidi kini mulai dagang mie tek tek lebih sore agar tak diganggu arwah Yitno. Pembeli tak tahu kalau bahan dagangannya kurang hiegenis. Tak heran mayang dan Zalina yang membeli mie tekteknya sakit perut. Warga juga banyak yang sakit perut dan protes. Namun Sukidi dan Tinah berdalih jualan mereka sehat dan bagus. Pembeli sakit perut setelah pulang ke rumah. Pasti yang kotor rumah mereka, bukan mie tek tek dagangan Sukidi. Fero penasaran. Fero bersama pak RT mengikuti Tinah yang mau ngambil sayuran sisa di pasar. Tinah ketahuan dan ditegur. Tinah cemberut ditegur tapi terpaksa janji tak lai menggunakan sayuran bekas lagi untuk bahan mie tektek. 

Teror arwah Yitno berlanjut. Sukidi kakinya luka sehingga harus berjalan pincang. Tinah wajahnya kena siram kuah mie panas sehingga merah bengkak. Fero mengenali Sukidi yang mau berobat ke dokter menggunakan jaket hoodie sebagai orang yang merampas kalung jelita. Hera tak mau asal tangkap Sukidi karena jaket yang mirip bukan petunjuk yang kuat. 

Fero dibantu Hera lalu menyelidiki dan tahu bahwa kalung itu dipake Tinah. Tapi Tinah berdalih itu kalungnya. Kan kalung bisa beli di toko emas mana saja. 

Wajan penggorengan kembali berbunyi. Tek. Tek! Arwah Yitno meneror sehingga Sukidi dan Tinah kesakitan kena hantam wajan. Tahu bahwa wajan penggorengan itu sering bikin ulah, Tinah membuangnya ke sungai di bawah jembatan. Tinah beli wajan baru. Tahunya malam hari wajan penggorengan lama sudah kembali nangkring di gerobak mie tektek disertai arwah Yitno yang menatap seram. Karena takut, Sukidi berhenti sejenak jualan mie tektek.

Malam itu Arwah Yitno memukuli wajan di depan rumah Ratih. Lala dan Mayang kaget kala gerobak mie tektek muncul dan jalan sendiri tanpa terlihat ada yang mendorong. Namun Lala dan Mayang tahu bahwa arwah itu ingin menunjukkan siapa pembunuhnya. 

Ternyata arwah mendatangi Sukidi dan Tinah yang tengah menyiksa Bu Ratmi karena tak ingin memberi surat  rumah untuk dijual. Lala dan Mayang melihat itu lapor polisi. Hera dibantu Fero  mengejar Sukidi dan Tinah yang kabur. 

Arwah Yitno muncul dan gerobak mie jalan sendiri.  Tinah geram ia mau memukuli arwah Yitno tapi ternyata memukuli Sukidi dengan wajan hingga kepala Sukidi berdarah-darah. Sukidi yang sudah lemas berdarah mau kabur malah mati digebuki Tinah. Sementara Tinah  mau kabur dengan  lari terpincang-pincang. Diteror arwah Yitno ia lari ke dapur. Wajah Tinah masuk ke penggorengan di dapur yang sedang masak mie rebus. Lantas sepiring mie rebus menimpa dan mengotori wajah dan tubuh Tinah yang sudah mati lemas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya