Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Ep 305, Azab Akibat Terlantarkan Ibu
- antv
VIVA – Dalam Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 Episode 305 berjudul Azab Akibat Menelantarkan Ibu yang tayang hari ini, Kamis, 27 Januari 2022 di ANTV, dikisahkan bahwa setelah suaminya meninggal, Ningsih (60 tahun, protagonis) berharap dirawat dengan baik oleh 2 anaknya, Ulfah (30 tahun, antagonis, anak pertama) dan Arman (28 tahun, antagonis, anak kedua).
Apalagi Ningsih tidak punya tempat tinggal setelah rumah dinas yang dulu ditempatinya bersama suami dikembalikan pada negara. Ulfah dan Arman akhirnya mau merawat Ningsih karena iming-iming bakal dapat tanah peninggalan bapaknya yang lumayan banyak. Bahkan mereka rebutan merawat ibunya.
Karena Ningsih memilih tinggal sama Arman, Ulfah iri bukan main. Dia dan Wisnu (33 tahun, antagonis, suaminya) berharap mendapatkan tanah itu, tapi mereka tidak punya kesempatan merawat ibunya. Ulfah dan Wisnu akhirnya bersekongkol membunuh Arman. Kalau Ningsih ikut terbunuh juga tidak apa-apa. Jika Arman atau Ningsih tidak ada, maka tanah itu akan jatuh ke tangan mereka.
Awalnya mereka coba meracuni Arman, tapi gagal setelah Nisa (25 tahun, istrinya Arman) mengetahui rencana jahat kakak iparnya. Wisnu dan Ulfah kemudian mau membunuh Arman secara langsung. Dengan penutup wajah, Wisnu masuk ke dalam kamar Arman dan membunuh seseorang yang sedang tidur di kamar. Ternyata yang Wisnu bunuh bukanlah Arman, melainkan Nisa.
Untuk menghilangkan jejak, pisau yang dipakai untuk membunuh Nisa dibuang di semak- semak. Aksinya tidak ada yang mengetahui. Tapi arwah Nisa ternyata muncul di sana dan memberi tahu bahwa ada barangnya yang ketinggalan.
Bopak dan Pak RT yang ikut mencari ternyata menemukan pisau yang sudah karatan. Mereka tidak ada yang curiga kalau itu adalah pisau yang dipakai buat membunuh Nisa. Ketika Fero dan Lala tahu, mereka langsung melaporkan ke polisi.
Arman sedih bukan main mengetahui istrinya dibunuh secara sadis. Dia menuduh Ulfah dan Wisnu yang melakukan itu. Apalagi mereka pernah dituduh mau meracuninya. Tapi ketika dilakukan pemeriksaan oleh polisi, mereka tidak terbukti melakukan pembunuhan itu. Wisnu melakukannya dengan baik sehingga tidak meninggalkan barang bukti dan sidik jari.
Di sisi lain, Aidan menggalang dana untuk acara santunan bagi anak yatim dan janda. Uang yang terkumpul banyak, apalagi Bopak juga ikut menyumbang dengan jumlah yang lumayan banyak. Mereka pesan nasi uduk di tempatnya Ulfah dan Wisnu.
Arman mau memanfaatkan tanah milik bapaknya buat pinjam uang untuk mengikuti tender. Ningsih akhirnya tahu bahwa Arman cuma mau memanfaatkan dirinya saja. Ningsih akhirnya bilang bahwa tanah itu tidak pernah ada. Dia kasih iming-iming itu supaya anak-anaknya mau merawat dia.
Arman marah bukan main. Dia mengembalikan ibunya pada Ulfah. Awalnya Ulfah juga tidak tahu bahwa tanah itu tidak ada. Begitu tahu, dia marah dan memperlakukan ibunya dengan semena-mena. Ulfah mengembalikan lagi ibunya pada Arman.Â
Anak-anak Ningsih marah, mereka tidak mau merawat ibunya dengan alasan macam-macam. Bahkan Arman berniat menaruh ibunya di panti jompo. Karena tekanan Ustaz Syakieb dan warga lain, mereka terpaksa menerima ibunya. Tapi ibunya diperlakukan dengan semena-mena. Ibunya disuruh tidur di gudang, mengerjakan pekerjaan pembantu, sampai disuruh membantu Ulfah dan Wisnu yang berjualan nasi uduk.
Ningsih benar-benar sedih diperlakukan seperti itu. Anak kandung yang harusnya mengurusinya, justru pada berbuat kurang ajar. Tapi orang tua tetaplah orang tua, dia tidak tega untuk mendoakan yang buruk untuk anaknya. Dia selalu berdoa supaya anaknya diberi kebaikan.
Tapi Ningsih sempat protes saat Wisnu dan Ulfah pakai bahan yang tidak layak untuk membuat nasi uduknya. Walaupun itu untuk acara santunan anak yatim dan janda tua, tapi tetap harus pakai bahan yang bagus. Wisnu dan Ulfah tidak peduli.Â
Mereka pakai ayam tiren, beras yang tidak bagus, bahkan pakai santan kadaluwarsa supaya dapat untung banyak. Akibatnya yang makan nasi uduk itu pada keracunan. Pak RT mendesak supaya Wisnu dan Ulfah bayar ganti rugi kesehatan.
Fero dan Lala akhirnya tahu soal pisau yang dilihat Bopak dan Pak RT. Mereka melaporkan ke Hera dan memintanya menyelidiki pisau itu. Awalnya Hera tidak mau karena informasinya berasal dari arwah Nisa, tapi karena didesak Fero dan Lala, Hera akhirnya menyelidiki pisau itu. Ternyata ada sidik jari Wisnu dan Ulfah di pisau itu.
Sampai pada akhirnya Ningsih benar-benar diusir dan terlunta-lunta di jalanan. Mayang dan Lala menyelamatkan Ningsih dan membawanya ke rumah, tapi Ningsih meninggal. Sebelum meninggal, Ningsih menghibahkan seluruh barang-barang dan tas yang dibawanya untuk Yayasan Nurul Jannah. Anak-anaknya tidak ada yang keberatan. Ternyata ketika tasnya dibuka, isinya adalah sertifikat tanah peninggalan suaminya Ningsih.Â
Anak-anaknya kaget karena tanah itu ternyata benar-benar ada. Mereka hendak merebut itu, tapi tidak bisa karena sudah dihibahkan ke Yayasan Nurul Jannah. Arman akhirnya gila, apalagi rumahnya juga disita bank karena utang. Ulfah dan Wisnu ditangkap polisi karena terbukti membunuh Nisa.
Saksikan Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 hanya di ANTV.