Battle of Winterfell, Perang Epik Penuh Teror dan Horor
- HBO
VIVA – Game of Thrones (GoT) punya berbagai peperangan luar biasa sejak tayang 2011 silam. Beberapa di antaranya adalah Hardhome dan Battle of the Bastards. Namun, Battle of Winterfell yang baru tayang hari ini, Senin, 29 April 2019 dalam Season 8 Episode 3 telah begitu lama dinantikan penggemar.
Pertempuran ini sudah diprediksi akan begitu epik dalam berbagai hal. Pertama karena ini persoalan hidup dan mati, kedua adalah tentang siapa yang akan mati mengingat semua karakter sudah begitu dekat di hati penggemar dan yang terakhir adalah soal durasi.
Episode 3 ini adalah yang terpanjang di GoT dengan total durasi 82 menit. Episode yang hampir seluruhnya menceritakan tentang Battle of Winterfell itu juga menampilkan sequence pertarungan terbesar dan terpanjang dalam sejarah pertelevisian dan perfilman.
Sebagai informasi, dibutuhkan waktu selama 55 hari untuk memproduksi episode ini.
Penggemar GoT mana pun pasti setuju bahwa episode ini memberikan ketegangan, teror dan horor yang luar biasa. Battle of Winterfell sendiri disebut menggabungkan tiga genre, yaitu horor, action dan melodrama.
Adegan-adegan action-nya sendiri berlangsung begitu cepat dan beralih dari chaos medan perang di dan sekitar Winterfell ke adegan teror claustrophobia di dalam ruang bawah tanah. Beralih lagi ke pertarungan naga di udara di tengah badai musim dingin yang dibawa Night King.
Produser dan showrunner GoT, David Benioff dan D. B. Weiss mengaku memutar otak mereka untuk membuat pertarungan ini tidak membosankan. Mereka akhirnya memutuskan untuk menampilkan pertempuran-pertempuran kecil di dalam pertempuran yang lebih besar sebagai nyawa dari Battle of Winterfell. Jadi ada sejumlah storyline atau jalan cerita yang sengaja dibuat menonjol.
"Kita tahu bahwa hampir sepanjang episode ini akan berisi pertempuran dan itu bisa menjadi membosankan. Jadi kita tetap fokus pada jalan cerita karakter, seperti jalan cerita Arya, Sansa dan Tyrion di ruang bawah tanah atau Jon dan Dany yang terbang menggunakan naga," ucap Benioff dalam video Game of Thrones | Season 8 Episode 3 | Inside the Episode (HBO) yang diunggah channel YouTube resmi Game of Thrones.
Salah satunya adalah jalan cerita Arya Stark (Maisie Williams), yang di awal episode terperangah karena untuk pertama kalinya melihat pasukan White Walkers. Ia lantas menyerahkan pisau kepada sang kakak, Sansa Stark (Sophie Turner) dan menyuruhnya bersembunyi di ruang bawah tanah.
Arya, yang kini telah menjadi pembunuh terlatih turun tangan di peperangan ini. Ia bahkan sempat dibuat ketakutan setengah mati saat gerombolan White Walkers mengejarnya seorang diri di lorong bawah tanah Winterfell.
Selain Arya, jalan cerita Jon Snow (Kit Harington) dan Daenerys Targaryen atau Dany (Emilia Clarke) juga mencuri perhatian, lantaran CGI luar biasa yang dihadirkan dalam pertarungan keduanya melawan The Night King di udara sambil menaiki naga.
Sementara itu, Tyrion Lannister (Peter Dinklage) dan Sansa yang sama-sama bersembunyi di ruang bawah tanah juga dikisahkan sangat intens. Terutama saat pasukan The Dead menyerbu mereka.
Begitu pula dengan Bran Stark (Isaac Hempstead Wright) yang menunggu kedatangan The Night King untuk membunuhnya di Godswood. Ia ditemani Theon Greyjoy (Alfie Allen) dan pasukan Iron Island yang melindunginya.
Kami tidak akan memberikan spoiler mengenai bagaimana akhir dari pertempuran yang menorehkan sejarah ini. Yang pasti, sebagian besar penonton kemungkinan tidak menduga siapa yang mengakhiri dan bagaimana pertarungan ini berakhir. Benioff dan Weiss terbilang sukses mengelabui penonton mengenai akhir dari pertempuran ini.
Sebagian besar teori penggemar yang selama ini beredar di internet juga salah. Ada sedikit yang benar terjadi, namun rahasia tentang akhir dari Battle of Winterfell tersimpan dengan baik. Good job untuk para kru dan pemain GoT! (ldp)