Koes Plus, dari Penjara Hingga Akhirnya Dipuja

Yon Koeswoyo semasa hidup
Sumber :
  • instagram

VIVA – Dibentuk pada 1969, Koes Plus awalnya nernama Koes Bersaudara, yang terdiri dari kakak beradik, Tony, Yon, Yok, dan Nomo Koeswoyo. Di era awal terbentuknya, Koes Bersaudara selalu memainkan lagu-lagu The Beatles.

Mengenang Aktor Senior Empat Zaman Lewat Rumah Juang Kris Biantoro

Hal tersebut dianggap meracuni jiwa saat itu. Mereka dianggap memainkan musik 'ngak ngek ngok'? istilah pemerintah kala itu untuk menggambarkan musik yang cenderung imperialisme pro barat.

Di balik jeruji besi, darah seni mereka tak mati. Lagu-lagu hits yang tetap enak didengar, antara lain, Di Dalam Bui, Jadikan Aku Aombamu, To the So Called the Guilties dan Balada Kamar 15.? 

Yok Koeswoyo Setuju T'Koes Dilarang Bawakan Lagu Koes Plus

Koes Bersaudara masih memiliki segudang lagu populer, beberapa diantaranya, Bis Sekolah, Telaga Sunyi, dan Laguku Sendiri?. Sampai akhinta grup ini satu demi satu keluar, setelah Nomo punya pekerjaan lain.

Nomo memilih keluar dari grup musik tersebut dan diikuti dengan adiknya, Yok. Koes Bersaudara pun selesai. Tonny dan Yon yang masih ingin bermusik menggaet Totok AR, pemain bass grup Philon dan Murry. Mereka resmi menggunakan nama Koes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo.

Keluarga Koes Plus Sebut T'Koes Tak Punya Etika, Tak Sekadar Urusan Royalti

Perjalanan Koes Plus tidak semudah membalikkan telapak tangan. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Sampai lagu Kelelawar diputar di RRI dan orang-orang mulai mencari album pertama Koes Plus.

Sepanjang kariernya, Koes Plus mengeluarkan 22 album. Berbagai prestasi mereka torehkan, salah satunya Legend Basf Award (1992). Maka tepat rasanya jika dikatakan grup musik ini sebagai salah satu kiblat bermusik di Indonesia.

Sayangnya, di balik kisah jatuh bangun, ketenaran, lagu-lagu populer hingga banyaknya album, terselip kisah pilu. Yon pernah berujar, Koes Plus hanya besar namanya tapi tidak punya apa-apa.

Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil penjualan kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Koes Plus hanya dibayar sekali untuk setiap album yang dihasilkan. Tidak ada royalti, tidak ada tambahan fee untuk setiap kaset yang terjual.

Bahkan di 1992, Yon, harus menghidupi diri dengan menjaul batu akik. Kini Yon telah berpulang. Ia menghembuskan napas terakhir di usia ke 77 tahun. Yon sebagai satu-satunya anggota Koes Plus yang tersisa. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya