Vakum 5 Tahun, Ada Member The Groove yang Kerja Kantoran
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id
VIVA – Mempertahankan eksistensi band selama dua dekade merupakan pekerjaan sulit untuk dilakukan semua personel band itu sambil tetap berkarya. Hal itu pun diakui Reza, vokalis The Groove, yang mengaku bersyukur, dia dan teman-teman se-bandnya masih bisa ngeband hingga hari ini.
"Bersyukur dikasih karunia bisa tetap bertahan, meskipun sempat vakum lima tahun. Tuhan kasih kesempatan untuk kita masih eksis sampai sekarang, dan kita sih meresponsnya dengan terus berkarya, kasih yang terbaik sebagai ungkapan syukur kita," kata Reza saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2017 malam.
Pada kesempatan yang sama, Rejos sang perkusionis The Groove pun menceritakan bahwa mempertahankan band ini memang membutuhkan kesabaran dan perjuangan yang tidak main-main. Sebab, berbagai rintangan yang dihadapi masing-masing personel pun memang tak mudah, di samping kesibukan personal yang dijalani masing-masing.
"Waktu itu kita ngalamin banget jatuh-bangun jadi anak band. Makanya kita sempat vakum lima tahun di mana saat itu ada yang kerja kantoran, ada yang full di musik, dan sebagainya," ujar Rejos.
Meski demikian, mereka pun akhirnya sadar bahwa The Groove merupakan rumah bersama, yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja dengan segala perjuangan yang telah mereka jalani sejak 1997 silam.
"Tapi itu ya, suatu saat kita ada waktu vakum lima tahun, ternyata baru kita disadarkan bahwa rumah kita tuh tetap di The Groove. Jadi saat kita main sama orang lain, kayaknya ada sesuatu yang kurang. Kita bisa dipake ngeband oleh orang lain pun karena kita ada di The Groove kan. Maka energi itu kita kumpulin bareng, sampai akhirnya bisa kumpul lagi," kata Rejos.
Guna mengenang masa-masa sulit itu, akhirnya The Groove pun merilis buku yang menorehkan perjalanan karier mereka selama hampir 20 tahun, dengan judul 'Forever U'll Be Mine' yang rilis di tahun 2016 kemarin.
Melalui buku itu, The Groove berharap akan ada musisi yang bisa belajar dari pengalaman mereka, mengenai bagaimana caranya bertahan melewati berbagai jenis rintangan selama bertahun-tahun.
"Nah, ini kenapa kita salah satunya menerangkan fase-fase yang pernah kita alamin sehingga kita ngeluarin buku juga. Tentang waktu itu 19 tahun lalu kita mulai berkarya. Di situ ada tuh diterangin gimana sih suka dukanya ngejalanin ini dengan berantem-berantemnya, susah senangnya," kata Rejos.