Mengenal Tiba Meka, Tari Penyambutan Khas Manggarai Barat
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Seperti halnya sejumlah daerah lain di Indonesia, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur juga punya cara khas untuk menyambut tamu. Terlebih tamu kehormatan, misalnya tetua, pemimpin daerah, atau juga menteri.
Setiap tamu kehormatan akan disuguhi dengan tarian penyambutan yang dikenal dengan tarian Tiba Meka. Sesuai maknanya ”Tiba” artinya terima atau penerimaan dan “Meka” adalah tamu.
Gerak tari inilah yang dihadirkan ketika menyambut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Yohanna Yembise, ketika melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, NTT.
Saat tiba, Yohana langsung disambut dengan sebuah prosesi penyerahan ayam dan juga arak oleh tokoh masyarakat setempat. Tentunya kedua benda ini punya arti dan tujuan tersendiri.
"Kalau arak itu terbuat dari aren, itu simbol penerimaan tamu secara adat. Jadi ada tuak itu untuk melepas lelah kalau ayam itu kepolosan kami menyambut tamu," ungkap Charles Deon, pemimpin grup tari tersebut, yang juga merupakan guru di SMA Santo Ignasius Loyola, kepada VIVA, di Labuan Bajo NTT.
Setelah penyerahan simbolis tadi, barulah sejumlah laki-laki dan perempuan melakukan Congkas Sae gerak tari etnik khas Manggarai diiringi irama Ndundake lantunan musik gong dan gendang.
Nyanyian yang didendangkan dengan bahasa daerah setempat itu juga mempunyai makna tersendiri dalam ritual adat penyambutan tamu tersebut.
"Inti dari nyanyian itu sendiri artinya kita gembira menerima tamu yang hadir," kata dia.
Nyanyian dan gerakan tari ini terus dilakukan mengiringi tamu hingga ke tempat duduk.