Soal Karya Musik, Gitaris Rock Ini Singgung Agnez Mo
- Instagram @agnezmo
VIVA – Iga Massardi, gitaris dan vokalis grup musik Barasuara, menjadi salah satu juri dalam ajang kreativitas bertajuk Pucuk Cool Jam 2018. Gelaran tersebut bakal mempertemukan pelajar sekolah untuk berkompetisi sesuai bakat masing-masing.
Menurutnya, kompetisi dalam kemasan festival seperti ini mampu menjadi wadah buat jiwa muda dalam menuntaskan hasrat di umur belia. Oleh karenanya, ia mengimbau agar para pelajar memanfaatkan usia emasnya sekarang.
"Ada energi mereka (remaja) yang harus dikeluarkan dan dituang ke dalam sebuah cawan. Gue melihat festival itu bukan soal nyaman atau tidak, tapi bagaimana kita melihat ke dalam diri kita," ujarnya di Elmanna Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Lebih lanjut, Iga membandingkan masa kini dengan era-era saat dia remaja pada awal 2000-an silam. Ia mengaku banyak perbedaan yang kentara dibandingkan zaman sekarang.
"Gue tumbuh di awal 2000-an dan mesti struggling di situ. Dahulu, Agnes Monica gembar-gembor go international, sekarang dampak globalisasi membuat kita bisa didengar seluruh orang," kata Iga.
Mengenai skill dan lain-lain, Iga menekankan itu bukan poin utama dalam penilaian karena dalam band, banyak aspek yang bisa diutamakan. Hal itu seperti pemerataan skill dalam setiap personel serta harmonisasi karya.
Dengan begitu, Iga mengaku muda-mudi masa kini diuntungkan dengan teknologi zaman sekarang. Berangkat dari hajatan Pucuk Cool Jam 2018, pelantun lagu "Bahas Bahasa" itu ingin agar remaja dapat aktif berkarya.
"Menurut gue berkaryalah karena tidak ada waktu yang lebih tepat selain sekarang. Walaupun enggak salah jadi penonton, tapi kesempatan untuk tampil di atas panggung harus bisa dimaksimalkan," tuturnya.