Yosi Project Pop: Jadi YouTuber Jangan Baper
- VIVAnews/Shalli Syartiqa
VIVA.co.id – Perkembangan teknologi hari ini memungkinkan mudahnya seseorang menjadi perhatian publik. Misalnya dengan membuat konten berisi cover lagu karya orang lain dan mengunggahnya di kanal-kanal video seperti YouTube.
Hal itu pun diakui oleh salah satu personel Project Pop, Yosi. Menurutnya, itu adalah bentuk pemanfaatan teknologi yang terbilang positif di era maraknya penyebaran hoaks saat ini.
Namun, ketika ditanya mengenai kalah populer sang musisi asli dibanding pembawa ulang lagu tersebut, menurut Yosi, penilaian ke arah itu sebenarnya masih sangat bias. Masalah ini tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.
"Itu sih sangat mungkin ya. Karena kalau lu bicara musik, itu kan berarti bicara selera. Belum lagi kalau bicara komentar di YouTube itu kan sangat beragam dan tidak semua objektif juga kok," ujar Yosi saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 9 Oktober 2017 malam.
Pria bernama asli Hermann Josis Mokalu itu mengatakan, tantangan lainnya bagi para content maker adalah maraknya komentar serampangan di postingan video. Penonton yang beragam sama sekali tak dapat dikontrol oleh si pembuat konten. Karenanya, komentar yang masuk pun ikut beragam.
Yosi berharap para content maker terus berkarya sesuai apa yang mereka sukai dan yakini. Tak perlu terlalu baper (dibawa perasaan) atas semua komentar atau bahkan jumlah 'dislike' dalam sebuah konten yang diunggahnya.
"Jadi alasannya tidak harus logis karena yang menjawab itu kan macam-macam. Ada yang SD, SMP, SMA. Ada yang, terserah gue, gue mau jawab like atau dislike kan ya terserah gue. Jadi kalau kita jadi content maker ya jangan baper dengan komen," katanya.
One Fest Hadirkan Project Pop Hingga Wika Salim
Malam minggu dirumah aja ditemani Project Pop dan Wika Salim.
