Musisi Singapura Puji Toleransi Keberagaman Indonesia
- Instagram @art_fazil
VIVA.co.id – Pengunjung Synchronize Festival 2017 berasal dari berbagai macam daerah. Namun, satu yang menarik perhatian adalah kehadiran seorang pria bernama Art Fazil.
Sosok tersebut merupakan musisi folk terkenal asal Singapura. Melihat keberlangsungan Synchronize Fest, Fazil mengutarakan pandangannya.
"Kelihatannya bagus karena variasi artis yang berbeda. Lokasi dan cara penempatan panggungnya juga bagus," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Sabtu 7 Oktober 2017.
Selain acara, pemilik label Moro Records ini juga tertarik dengan toleransi keberagaman yang ada. Hal itu tampak saat adzan maghrib berkumandang dan konser pada salah satu panggung dihentikan sejenak.
"Tadi ada penampilan musik rock n' roll dan sempat berhenti karena waktu salat. Bagus itu. Kalau Singapura enggak ada. Di sana, kalau maghrib ya konser jalan terus karena (budayanya) sekuler," kata Fazil.
Fazil tinggal di negara yang kerap disambangi musisi mancanegara, sehingga dirinya tak melewatkan konser Foo Fighters pada Agustus 2017 kemarin. Namun ternyata, ia sendiri merupakan penggemar berat Ebiet G. Ade yang turut tampil pada Synchronize Fest 2017 hari kedua.
"Salah satu inspirasi saya adalah Pak Ebiet. Ini mimpi jadi kenyataan bahwa bertahun-tahun dengar musiknya, hari ini saya langsung dapat nonton," ucapnya.
Synchronize Fest 2017 edisi terakhir akan berlangsung hari ini, Minggu, 8 Oktober 2017. Naif, Base Jam, Koil, Seringai hingga Slank akan menutup perhelatan musik akbar tahunan tersebut. (ren)