Art Jakarta 2017 Hadirkan 1.500 Karya Seni Kelas Dunia

Art Jakarta 2017 Merayakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Memasuki tahun ke-9, Art Jakarta 2017 kembali hadir dengan menampilkan 1.500 karya seni dari 53 galeri. Dalam gelaran seni yang diadakan di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta ini, koleksi dari galeri Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Prancis, dan beberapa negara lainnya akan hadir mulai hari ini hingga 30 Juli 2017.

7 Kegiatan Seru yang Bisa Menambah Wawasan Tanpa Perlu Baca Buku

Art Jakarta 2017 menghadirkan tema Unity in Diversity, yang membawa pesan bahwa seni bisa menyatukan segala perbedaan di mana pun.

"Kami percaya bahwa seni adalah elemen penting negeri ini. Berkat perhelatan seni rupa, termasuk Art Jakarta, pencinta dan kolektor seni rupa pun bertumbuh dan berkembang," ungkap Ria Lirungan, Editor in Chief Harper's Bazaar Indonesia dan Deputy Head of Committee Art Jakarta 2017, saat pembukaan Art Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.

Living First - CreArt 2024: Menikmati Pameran Seni Hingga Berburu Inspirasi untuk Percantik Hunian

Selain menghadirkan karya seni berkelas internasional, di Art Jakarta, pengunjung juga dapat berinteraksi lewat instalasi dari produk fesyen dan lifestyle ternama.

Di samping itu, pengunjung bisa mengikuti Creative Art Class, sesi Creative Talk atau berpartisipasi dalam pelelangan untuk mendukung komunitas seni di Jakarta. Semua terbuka untuk umum dan tanpa dipungut bayaran.

5 Seniman Tampilkan Karya Sarat Makna dan Berkarakter di ArtMoments 2024

Sebagai informasi, Art Jakarta adalah perhelatan seni Indonesia yang telah mendunia dengan ciri tersendiri, yaitu menggabungkan seni dengan komponen fesyen dan lifestyle.

Art Jakarta 2017 Merayakan Unity and Diversity

Cerita Wayang Leluhur China

Tahun ini, Art Jakarta 2017 akan menampilkan pertunjukan wayang potehi yang merupakan warisan leluhur China dari Sanggar Rumah Cinta Wayang (Rumah CinWa).

Dia memaparkan, wayang potehi adalah warisan leluhur China dalam bentuk pewayangan yang berusia 3.000 tahun. Dibawa ke Indonesia oleh imigran dari China Selatan, cerita pewayangan ini sebagian besar berkisah tentang legenda negeri tersebut.

"Untuk para keturunan China di Indonesia, wayang potehi lebih dari sekadar entertainment dan memiliki niiai sosial serta ritual karena biasa ditampilkan di vihara," kata Indriati Wirjanto, Head of Committee Art Jakarta 2017.

Indri menambahkan, pertunjukan wayang potehi ini bersifat interaktif dengan mengikutsertakan para pengunjung Art Jakarta. Selain wayang potehi, sejumlah penampilan lain juga akan ditampilkan, salah satunya Kukusan Peken oleh komunitas KitaPoieng dari Bali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya