Chester Meninggal, Ini Kata Yayasan Pencegahan Bunuh Diri AS
- Instagram @chesterbe
VIVA.co.id – American Foundation for Suicide Prevention/AFSP, atau yayasan pencegahan bunuh diri Amarika Serikat, baru saja merilis pernyataan terkait kematian vokalis Linkin Park, Chester Bennington.
Pria berusia 41 tahun itu ditemukan polisi tewas gantung diri di rumahnya di California, Kamis pagi waktu setempat, 20 Juli 2017.
"Kami baru-baru ini mengetahui tentang kematian Chester Bennington, vokalis utama Linkin Park. Berdasarkan laporan, kami mengerti Bennington meninggal karena bunuh diri. AFSP mengucapkan turut berduka cita pada keluarga, teman-teman, dan semua penggemarnya," demikian seperti dikutip dari Blabber Mouth, Jumat 21 Juli 2017.
AFSP menyatakan, bunuh diri merupakan hasil dari banyak faktor yang datang secara bersamaan dan menyebabkan kondisi kesehatan mental menjadi terganggu.
"Tidak pernah ada penyebab tunggal dari tindakan bunuh diri. Bunuh diri adalah hasil dari banyak faktor yang datang bersamaan, mengganggu kondisi kesehatan mental seseorang. Kita harus melakukan lebih banyak usaha untuk mencegah kematian tragis seperti ini, dengan meningkatkan kesadaran pada isu-isu, risiko-risiko umum, tanda-tanda dan intervensi, serta penanganan gangguan kesehatan mental," begitu pernyataan dari AFSP.
Sebagai informasi, menurut laman TMZ, Bennington seharusnya dijadwalkan untuk melakukan pemotretan bersama para personel Linkin Park lainnya di Hollywood di hari dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Sumber mengatakan, ayah enam anak itu baru saja tiba di Los Angeles satu hari sebelum kematiannya. Sebelumnya Bennington diketahui baru saja pergi ke Arizona untuk menghabiskan waktu dengan istrinya.
Salah satu personel Linkin Park dilaporkan datang ke rumah Bennington, untuk menjemput rekannya pergi ke tempat pemotretan. Ia tiba, setelah polisi datang dan menemukan mayat Bennington. Sang teman pun mengaku syok, saat tiba di rumah tersebut dan menemukan Bennington telah tiada. (asp)