Sebelum Cuti Manggung, Fiersa Besari Tak Mau Lewatkan Jadi Pembuka di Konser Sheila on 7
- VIVA / Ichsan Suhendra
Bandung, VIVA – Pada Sabtu, 28 September 2024, sebuah momen akan tercipta di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Salah satu band ternama Indonesia, Sheila On 7, akan menggelar konser besar bertajuk Tunggu Aku di Bandung yang menjadi bagian dari tur nasional mereka.
Namun, yang membuat konser ini semakin istimewa adalah kehadiran musisi Fiersa Besari sebagai penyanyi pembuka. Scroll lebih lanjut ya.
Fiersa Besari adalah sosok yang tidak asing lagi di dunia musik Indonesia. Dengan lirik yang puitis, penuh perenungan, dan dekat dengan keseharian, Fiersa telah berhasil mencuri perhatian banyak pendengar, terutama generasi muda. Karya-karyanya yang dalam kerap kali mengusung tema cinta, kerinduan, dan pencarian makna hidup, membuatnya begitu mudah dihubungkan dengan emosi para penggemarnya.
Musisi ini juga dikenal sebagai penulis dan seorang petualang, yang semakin memperkaya identitasnya sebagai seniman. Lagu-lagu seperti Waktu yang Salah, Celengan Rindu, hingga April menjadi anthem bagi banyak orang yang mengalami kisah cinta penuh kerinduan dan pertanyaan hidup yang tak terjawab.
Dipilihnya Fiersa Besari sebagai penyanyi pembuka di konser besar Sheila On 7 di Bandung ini tentu bukan tanpa alasan. Keduanya, meski berbeda generasi, memiliki kesamaan dalam menyampaikan pesan-pesan yang mendalam melalui karya musik mereka.
“Di kontak beberapa waktu lalu, sebenernya sudah ada jadwal manggung, tapi ini kesempatan satu bandung satu juta,” ujar Fiersa.
Fiersa menjanjikan akan membawakan lagu yang sudah familiar di telinga pendengar. Ia berkata, panggung ini merupakan milih Sheila on 7, dan Fiersa hadir untuk mengantar penonton ke penampilan utama.
Konser Tunggu Aku di Bandung disebut akan menjadi salah satu konser paling ditunggu pada tahun 2024. Sheila On 7, yang dikenal dengan lagu-lagu legendaris seperti Dan, Sephia, Kisah Klasik untuk Masa Depan, dan Pemuja Rahasia, akan membawakan sederet hits yang telah mengiringi perjalanan hidup banyak orang di Indonesia selama lebih dari dua dekade.
Sampai saat ini, para penonton terus memadati area konser.