Elvy Sukaesih Makin Semangat Bermusik karena Hal Ini
- Ist
Jakarta, VIVA – Industri musik dangdut terus menunjukkan perkembangan yang signifikan di Indonesia. Genre musik yang dulu sering dipandang sebelah mata ini kini telah mendapat tempat tersendiri di berbagai festival musik ternama di Tanah Air.
Salah satu contohnya adalah semakin seringnya penyanyi dangdut tampil di panggung festival besar, seperti Synchronize Fest yang akan diadakan pada Oktober mendatang. Scroll lebih lanjut.
Salah satu ikon dangdut legendaris, Elvy Sukaesih, turut merasakan berkah dari pesatnya kemajuan industri musik dangdut. Elvy, yang dijuluki Ratu Dangdut, merasa bersyukur karena dirinya kembali dilibatkan dalam festival musik besar tersebut.
"Alhamdulillah, semakin maju," ujar Elvy Sukaesih dengan penuh rasa syukur saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, baru-baru ini.
Tidak hanya para penyanyi, Elvy juga menyadari meningkatnya popularitas dangdut turut membawa dampak positif bagi para pencipta lagu. Menurut Elvy, para pencipta lagu dangdut kini bisa menikmati hasil dari karya mereka melalui royalti yang terus mengalir.
"Itulah nasib bagus untuk pencipta lagunya. Istri dan keluarganya jadi bisa merasakan terus hasil royalti dari lagu ciptaannya," ungkap Elvy Sukaesih.
Kemajuan teknologi juga berperan penting dalam mendukung kreativitas para musisi dangdut. Elvy mengaku terkejut dan hampir menangis saat mendengarkan suara suling yang dihasilkan dari sebuah keyboard. Pengalaman tersebut membuatnya kagum dengan perkembangan teknologi yang memudahkan proses pembuatan musik.
"Aku dengar suara suling dari keyboard-nya aja, aduh, kayaknya gimana gitu. Saya sampai kepingin nangis gitu dengar suara sulingnya. Terus saya lihat lagi bisa berganti beat, ada dangdut. Kayaknya keren banget," ujar Elvy sambil menjelaskan pengalaman bernyanyi dengan iringan kibor PSR dari Yamaha.
Meskipun sepanjang kariernya Elvy Sukaesih sering menggunakan organ tunggal sebagai pengiring, ia kemudian beralih ke band pengiring untuk menciptakan karya musik yang lebih orisinal.
"Jadi kalau butuh suara suling, ya pakai suling. Kalau butuh suara biola, ya pakai biola," katanya, menegaskan bahwa ia lebih memilih instrumen asli untuk mendapatkan kualitas musik yang terbaik.
Namun, dengan adanya kecanggihan teknologi masa kini, Elvy mulai mempertimbangkan kembali penggunaan alat musik digital. Ia bahkan berharap suatu hari nanti bisa memiliki keyboard canggih tersebut.
"Siapa tahu gitu ya, mudah-mudahan bisa punya," pungkas Elvy Sukaesih.