Lagu Sholawat Rindu, Kisah Hati dalam Lantunan Restianade
- ist
VIVA Showbiz – Restianade, nama yang kini tengah naik daun dalam industri musik Tanah Air, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Popularitasnya meroket berkat kemampuannya dalam menyuguhkan sholawat dan murottal melalui platform media sosial TikTok.
Resti, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa bakatnya dalam melantunkan sholawat dan murottal berasal dari masa santri di Pondok Pesantren An-Nuriyyah, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bakat bernyanyinya sendiri sudah muncul sejak usia dini, berkat pengaruh orang tuanya yang juga bergerak di dunia musik sejak Resti berusia 4 tahun. Scroll lebih lanjut ya.
"Kalau nyanyi sendiri sudah dari TK (Taman Kanak-kanak), kurang lebih waktu usia 4 atau 5 tahun, karena orang tua juga bisa nyanyi. Tapi, kalau terjun di dunia musik SMP (Sekolah Menengah Pertama), karena baru bisa main alat musik (gitar) ketika SMP kelas 3 dan itupun otodidak belajar dari Youtube," ujar Resti yang lahir di Jember pada 2 Juni 1998.
Melalui konsistensi dan ketekunan dalam belajar musik, Resti berhasil menghasilkan beberapa karya, termasuk single Trauma dan Kromatik Asmaraloka yang dirilis pada awal tahun 2024. Namun, tidak puas dengan pencapaian tersebut, penyanyi yang juga mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya ini baru saja merilis single terbarunya bertajuk Sholawat Rindu pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.
Resti menyatakan bahwa selain aktif dalam meng-cover lagu-lagu dari musisi lain, merilis karya orisinal merupakan prioritasnya dalam berkarier di industri musik Indonesia. Hal ini terbukti dengan tiga karyanya yang dirilis dalam tahun yang sama.
Sholawat Rindu merupakan lagu pertama dengan tema religi yang dirilis Restianade, ditulis oleh Bimas Nurcahya dan Faishal Rizal.
Single Sholawat Rindu mengisahkan tentang kerinduan seseorang terhadap Rasulullah. Resti mengaku senang saat pertama kali mendengar lagu ini karena sesuai dengan selera musiknya yang gemar lagu-lagu bernuansa Arab Timur Tengah. Proses produksi lagu ini memakan waktu tiga bulan, di mana Resti meminta teks asli lagu dalam bahasa Arab untuk memastikan pengucapan setiap katanya benar.
Bimas Nurcahya, Produser dan Penulis Lagu "Sholawat Rindu," menyebut proses penggarapan lagu ini sebagai pengalaman yang luar biasa. Resti terbukti mampu melafalkan huruf 'd' secara jelas di akhir lagu untuk menyebut nama Rasulullah, menunjukkan keahliannya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Quran.
Faishal Rizal menambahkan bahwa lagu "Sholawat Rindu" sudah ditulis sebelum mereka menemukan Resti, dan kemampuan Resti dalam menyanyikan lagu religi seperti ini sangat cocok.
Setelah merilis Sholawat Rindu, Resti berencana untuk mengeluarkan lebih banyak karya religi. Hal ini diharapkan bisa menjadi alternatif hiburan Islami bagi umat Islam Indonesia, terutama dalam bulan suci Ramadhan.
Lagu Sholawat Rindu sudah tersedia di berbagai platform streaming digital dan video musik resmi bisa disaksikan di Channel Youtube Suara Taqwa Official.
"Aku berharap, semoga lagu ini bisa didengar oleh banyak masyarakat di Indonesia, dan mampu memberi dampak positif bagi pendegar. Bisa menjadi teman merenung," tambah Resti.