Roadshow ke Pesantren di Bulan Ramadhan, Begini Arti Perdamaian Menurut Band GIGI

Band GIGI di acara PeaceSantren
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

JAKARTA – Bulan Ramadhan menjadi momen yang sangat tepat bagi semua orang untuk melakukan amal kebaikan. Kementerian Agama memanfaatkan momentum Ramadhan 1445 H untuk menebar pesan perdamaian. Dibungkus dalam acara PeaceSantren, Kementerian Agama menggandeng santri dan masyarakat pesantren, serta group band Gigi dan Padi untuk bersama-sama menguatkan persaudaraan dan perdamaian di bulan penuh kasih sayang.

Bicara soal perdamaian, anggota band GIGI punya pandangannya masing-masing yang ingin disampaikan kepada para santri di seluruh Indonesia. Menurut Thomas Ramdhan, tidak mungkin seseorang akan melakukan kebaikan apabila tidak ada rasa damai di dalam hatinya. Sehingga, dua hal ini menjadi sangat penting untuk dirasakan umat manusia.

"Dari pemahaman saya tentang agama, perdamaian nggak akan mungkin kita melaksanakan kebaikan, kalau dibentengi hati yang gundah. Kita benci ke orang, pikiran nggak jernih dan hati nggak jernih, nggak akan diterima. Makanya kenapa harus ada kata damai," ungkap Thomas, dalam acara PeaceSantren oleh Kementerian Agama RI, di Pondok Pesantren Az Ziyadah, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024.

Sebagai tambahan, Hendy sang drummer sangat yakin bahwa pesantren adalah tempat menimba ilmu agama terbaik yang akan menjadikan santri-santrinya orang sukses setelah kembali ke masyarakat.

"Pesantran tempat terbaik untuk menimba ilmu dan InsyaAllah keluar dari pesantren kalian jadi anak-anak dan orang yang berbuat baik ke depannya untuk masyarakat. Intinya adalah perdamaian, itu harus dicamkan ke diri masing-masing," kata Hendy.

Armand Maulana pun menyetujui ucapan kawan-kawannya tersebut bahwa kehidupan ini jika ingin berjalan dengan baik harus dilandasi oleh perdamaian.

"Perdamaian, itu bagus banget," timpalnya.

Ratusan Alumni Sarang Gelar Doa Bersama, Siap Pilih Wahono-Nurul di Pilbup Bojonegoro

PeaceSantren digelar dalam rupa Roadshow "Ngabuburit Ramadan 1445 H" yang diselenggarakan secara bergiliran di lima kota di pulau Jawa, yaitu: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pemilihan tuan rumah berdasarkan pada kota-kota yang sangat kental akan budaya pesantren, termasuk tradisi selama Ramadhan.

"Alhamdulillah, sebagai bagian dari syiar Ramadhan, kami akan menggelar PeaceSantren. Bersama ribuan santri dan masyarakat pesantren, kami akan terus menggaungkan pesan perdamaian dan semangat persaudaraan," terang Direktur Jenderal Pendidikan Islam M.Ali Ramdhani.

Sosok Dokter Muda dan Gerakan Pesantren Sehat yang Menginspirasi

Ia menjelaskan bahwa komunitas pesantren selama ini telah terbukti berhasil membina keharmonisan dalam kehidupan sosial para santri, meskipun mereka berasal dari kemajemukan asal usul suku, latar belakang dan karakter. Bahkan, komunitas pesantren nyata mampu berbaur dan memberikan banyak efek positif kepada masyarakat sekitarnya.

"Belajar dari pesantren inilah kita akan menyebarkan pesan damai kepada seluruh elemen anak bangsa, agar kita kembali hidup rukun dan damai," sebut Kang Dhani.

Soal Pendidikan Pesantren, Majelis Masyayikh Sebut Penjaminan Standar Mutu Bukan Penyeragaman

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono mengatakan, ada lima pesantren yang akan menjadi tuan rumah PeaceSantren, yaitu: Pesantren Az Ziyadah Jakarta Timur (Sabtu, 16 Maret 2024), Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang (Rabu, 20 Maret 2024), Pesantren Al Musaddadiyah Garut (Sabtu, 23 Maret 2024), Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta (Rabu, 27 Maret 2024), dan Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang (Sabtu, 30 Maret 2024).

Sosialisasi UU Pesantren di Ponpes Al Basyariyah, Bandung

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Majelis Masyayikh kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang strategis.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024