Tak Kalah Menarik, Lagu Cintanya Aku dari Tiara Andini-Arsy Widianto Versi Inggris dan Korea
- IG @arsywidianto
VIVA Showbiz – Lagu Cintanya Aku pertama kali dinyanyikan oleh Tiara Andini dan Arsy Widianto, telah mengukir jejak sejak 3 tahun lalu dan kini semakin mendapatkan popularitas yang signifikan. Dengan lebih dari 43 juta kali tontonan, video klip lagu ini telah menjadi salah satu yang paling dicari dan dinikmati oleh penonton.
Kesuksesan ini menandakan, lagu tersebut tidak hanya menyentuh hati pendengarnya, tetapi juga berhasil menarik perhatian luas. Scroll lebih lanjut ya.
Pengaruh lagu Cintanya Aku tidak berhenti di situ. Fenomena tersebut semakin membesar dengan munculnya cover versi Inggris oleh Emma Heesters. Video cover ini, yang diunggah di akun YouTube miliknya, telah mendapatkan lebih dari 2 juta penonton. Keberhasilan cover ini membuktikan bahwa lagu ini mampu menjangkau berbagai kalangan dan tetap relevan di berbagai genre musik.
Salah satu aspek menarik dari lagu ini adalah kutipan lirik dalam versi Inggrisnya. Frasa "we can say history stays history, and you will always love me" sering kali menjadi backsound di video FYP di platform TikTok. Fenomena ini menciptakan keterikatan yang lebih dalam antara lagu dan pengguna TikTok, memperluas jangkauan serta dampaknya dalam eksplorasi musik di era digital.
Menariknya, penyanyi asli lagu romantis ini, Tiara Andini, juga menggunakan Cintanya Aku versi Inggris sebagai backsound dalam video pribadinya di TikTok. Hal ini menunjukkan betapa lagu tersebut memiliki daya tarik yang kuat, bahkan bagi para seniman yang terlibat dalam penciptaannya.
Bahkan ada juga Cintanya Aku yang dibawakan oleh penyanyi cover dari Korea Selatan, Changha dan Ari. Mereka bahkan awalnya menyanyikan lagu tersebut lewat Bahasa Indonesia. Video mereka pun dipuji oleh sang penyanyi asli.
"Changha, Ari! Thank you so much! i really love both your voice and the way you sing my song with Tiara!," komentar Arsy Widianto.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lagu Cintanya Aku tidak hanya sebuah karya musik biasa, tetapi telah menjadi bagian integral dari budaya media sosial. Pengaruhnya yang luas dan daya tariknya membuktikan bahwa musik dapat menjadi kekuatan yang mendalam dalam membangun konektivitas di era digital ini.