Penggemar Coldplay di Singapura Terjang Banjir Usai Nonton Konser
- Tangkapan layar
Singapura – Band legendaris asal Inggris, Coldplay menggelar konsernya di Singapura bertajuk ‘Coldplay: Music of the Spheres World Tour’ selama enam hari yang dimulai pada 23 Januari 2024. Hari pertama, cuaca di sana sangat bagus alias tidak hujan.
Namun untuk hari keduanya yakni tanggal 24 Januari, cuaca kurang mendukung. Di laporkan MSNews, hujan turun sebelum konser di mulai.
Penggemar terjang banjir usai nonton Coldplay di Singapura
- Tangkapan layar
Saat hujan lebat berlangsung sepanjang pertunjukan, para peserta disambut dengan lantai basah dan genangan air saat mereka melangkah keluar untuk pulang. Beberapa bahkan harus mengarungi air setinggi pergelangan kaki untuk sampai ke stasiun MRT terdekat.
Video pengalaman para penggemar viral di media sosial, menunjukkan mereka berjalan dengan susah payah melewati 'banjir kecil'. Meski demikian, cuaca tampaknya tidak menyurutkan semangat mereka.
Salah seorang akun TikTok @eunsdiary, berbagi pengalamannya menantang banjir setelah konser Coldplay di Singapura hari kedua.
Eunike menceritakan bahwa sepanjang hari mengalami hujan terus menerus yang menyebabkan banjir di Stadion Nasional. Ia menyebutkan, banjir bermula dari adanya ruang kosong di dalam stadion hingga akhirnya mencapai stasiun MRT Kallang.
Penggemar terjang banjir usai nonton Coldplay di Singapura
- Tangkapan layar
“Di sebelah stadion, ada ruang kosong, dan saya pikir mereka sedang membangun sesuatu. Saya tidak yakin apakah itu rumah atau sesuatu yang lain. Mungkin itulah sebabnya terjadi banjir. Konser berakhir sekitar pukul 22:45, jika saya ingat dengan benar. Meskipun terjadi banjir, kami tetap bersenang-senang di konser tersebut,” kata Eunike, dikutip dari WORLD OF BUZZ Sabtu, 26 Januari 2024.
Bagi sebagian penggemar, bagian yang paling menantang adalah berjalan melalui jalan setapak yang terendam banjir akibat banjir di area tersebut saat mereka pulang ke rumah setelah pertunjukan. Banyak yang memilih untuk bertelanjang kaki, sementara yang lain tidak keberatan jika alas kaki mereka basah.
