Temui Moeldoko, Piyu Bersama Rieka Roslan hingga Anji Bahas Transparansi Royalti
- Instagram AKSI
JAKARTA – Ketua Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Satriyo Yudi Wahono alias Piyu diketahui bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko Kamis 28 Desember 2023.
Kedatangan pentolan band Padi itu bersama sejumlah musisi lainnya menemui Moeldoko tersebut, tak lain untuk membicarakan tentang tata kelola dari pembayaran royalti untuk para musisi pencipta lagu.
Yang mana pembayaran royalti tersebut tidak transparan, hingga terkait mekanis proses waktu pembayaran yang dirasa lama. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Kami sudah cukup capek dan udah cukup lelah menanti bentuk transparansi dari apa yang sudah dilakukan oleh lembaga manajemen kolektif nasional/lembaga manajemen kolektif, yang melakukan pemungutan hasil dari karya cipta kami berupa royalti dan pendistribusiannya kami menginginkan bentuk transparansi. Kita menginginkan itu saja," kata dia di kantor KSP, Kamis 28 Desember 2023.
Piyu mengungkap bahkan pihaknya telah melakukan somasi sebanyak 2 kali kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) pada Juli dan Agustus 2023 lalu. Namun belum membuahkan hasil.
"Terakhir meminta kami mengirim audit independen dari kami untuk melakukan pemeriksaan atas apa yang sudah dilakukan oleh para lembaga tersebut. Yang kami harapkan hanya transparansi aja, supaya kita bisa tahu mampetnya dimana," kata dia.
Piyu menambahkan, "Dan ternyata, jawaban dari lembaga-lembaga tersebut sangat mengecewakan dari kami bahwa mereka merasa tidak punya tanggungjawab atau mereka tidak punya kewenangan langsung untuk memberikan laporan keuangan kepada kami," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum AKSI Rieka Roslan mengungkap pentingnya memperjuangkan hak kesejahteraan musisi atau pencipta lagu.
Eks vokalis The Groove itu juga menyoroti tentang perlunya regulasi terkait pengaturan, serta perlindungan hak ekonomi bagai para pencipta lagu di Indonesia agar dapat hidup dengan sejahtera melalui karya seni yang dibuatnya.
"Karena kita bikin lagu itu pekerjaan. Jadi saya menginginkan transparansi karena setiap tahun sekali dapetnya kecil, dan waktunya terlalu lama buat saya kalau mendapatkan satu tahun sekali. Atau per tiga bulan pun itu sesuai dengan digital, mechanical, atau performing live itu kelamaan," jelas dia.Â
Sementara itu, Sekjen AKSI, Badai mengungkap bahwa pihaknya mengusulkan adanya pembayaran langsung kepada pencipta lagu melalui aplikasi online berbasi digital direct licency atau DDL.
"Nah, DDL ini adalah sebuah menu yang bagus dari asosiasi komposer seluruh Indonesia yg akan berbicara banyak bagi penghasilan para pencipta lagu tentunya. DDL ini sudah dilakukan oleh beberapa negara salah satu contohnya di Inggris, dan Amerika," ujar dia.
Selain Piyu, Badai dan Rieka Roslan, hadir pula musisi-musisi lainnya dalam kesempatan tersebut antara lain adalah Anji, Tengku Abdul dan Ari Bias.