Cerita Jenita Janet Bantu 3 ODGJ untuk Jadi Penyanyi
- ist
JAKARTA – Penyanyi Jenita Janet baru-baru ini berbagi cerita mengenai pengalamannya yang seru di dunia menyanyi. Dalam kejadian terbaru, Janet telah berhasil membimbing tiga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menjadi penyanyi rekaman. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unik yang berjudul "ODGJ Jadi Bintang".
Ketiga ODGJ yang mendapatkan bimbingan dari Jenita Janet adalah Rosi Arisha, Elsi Ardella, dan Silla Swastika, yang berasal dari Yayasan Al-Fajar Berseri. Scroll lebih lanjut ya.
Mereka terpilih karena memiliki bakat menyanyi yang luar biasa. Dari program tersebut, Elsi Ardella berhasil menciptakan lagu Janji Manismu, sementara Rosi Arisha dengan lagu Bertahan. Karya-karya ini merupakan hasil ciptaan dari OXAND dan Joko Antik sebagai Produser Musik.
"Di sana banyak bakat-bakat yang terpendam, ketiganya sangat pantas dan layak kita support," kata Jenita Janet saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Rosi Arisha, Elsi Ardella, dan Silla Swastika telah mencapai tingkat kesembuhan hingga 80 persen. Selama proses latihan hingga rekaman, ketiganya menunjukkan ketekunan dan keseriusan dalam mengasah bakat bernyanyi mereka.
Jenita Janet juga berbagi tentang pengalaman uniknya dalam menggembleng ketiga wanita tersebut. Dia mengakui bahwa diperlukan pendekatan khusus agar mereka bisa merasa nyaman dan mengeluarkan vokal terbaik mereka.
"Ke mereka enggak bisa langsung belajar teknik vokal segala macam. Tapi bagaimana kita membebaskan mereka untuk meluapkan perasaan mereka lewat nada. Kita jagain not-notnya, biar bisa fokus lagi," tambah penyanyi hits Direject ini.
Selain memberikan pelatihan, Jenita Janet juga memberikan keleluasan bagi Rosi, Elsi, dan Silla selama proses rekaman. Menurutnya, menyanyi merupakan hiburan bagi mereka, dan penting untuk tidak memberikan tekanan berlebih.
"Menyanyi adalah hiburan buat mereka. Kalau ekspektasi kita seperti orang lain enggak akan bisa. Janet kembalikan kebebasan ke mereka untuk bernyanyi. Sesimpel itu," ujar Jenita Janet.
Bagi Jenita Janet, terlibat langsung dalam membimbing para ODGJ ini bukan hanya sekadar materi, tetapi lebih kepada panggilan hati. Dia merasa senang dapat menyalurkan kemampuan yang ia miliki untuk membantu orang lain.
"Hati nurani saya tergerak melihat mereka memiliki bakat terpendam dan ingin mengubah ke arah lebih baik. Saya juga ingin melihat mereka yang dulunya dikucilkan dapat kembali ke masyarakat lewat karya dan kebebasan," pungkasnya.Â