Lewat Lagu Waktu Sendiri, EAR SUN Pukau Penonton di Jazz Goes To Campus 2023
- ist
JAKARTA – Penyanyi pria Indonesia, EAR SUN, yang sebelumnya dikenal dengan nama Coach Ican, telah merilis single terbarunya yang berjudul Waktu Sendiri. Lagu ini merupakan ekspresi dari perasaan EAR SUN tentang tekanan sosial yang sering dihadapi banyak orang, seperti pertanyaan kapan menikah atau memiliki anak, yang sering diajukan oleh lingkungan sekitar.
Menurutnya, single Waktu Sendiri ini bukan hanya sekedar rilisan musik, tetapi juga menandai transformasi persona EAR SUN. Scroll lebih lanjut ya.
Lagu ini dirilis bersamaan dengan penampilannya di event prestisius 46th Jazz Goes To Campus pada 12 November 2023, dan juga tersedia di semua platform digital. EAR SUN mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya bisa tampil di festival musik dan mendapat dukungan dari banyak musisi.
Dengan lirik yang kompleks namun ringan, dan aransemen musik yang groovy serta easy listening dalam genre Pop-Jazz, Waktu Sendiri menjadi representasi dari perjuangan seseorang untuk hidup sesuai kata hati. Lagu ini ditulis dan diproduseri oleh Kinar Sekar, dengan sound yang membawa kesan perjuangan dan pencarian kebahagiaan.
"Gue sangat excited apalagi ini pertama kalinya manggung di festival musik, ditambah banyak banget musisi yang support," ujar EAR SUN.
EAR SUN
- ist
EAR SUN, yang memulai debutnya di industri musik Indonesia pada akhir tahun 2021 dengan single Sampai Nanti, juga telah merilis mini album atau EP pada September 2022 dengan judul yang sama, diproduseri oleh Endah n Rhesa. Pada Februari 2023, ia merilis karya Lirsyah dan Lina, yang terinspirasi dari kisah cinta orang tuanya.
Sebagai seorang yang memiliki hobi musik sejak kecil, EAR SUN menggunakan musik sebagai medium untuk menyampaikan pesan dari kisah hidupnya. Di akhir tahun 2023, ia berencana merilis mini album lain berjudul Urbanisme dengan Kinar Sekar sebagai produser, yang akan mengangkat fenomena kehidupan perkotaan, dengan single Waktu Sendiri sebagai pembuka.
SHA Kembali Hadir dengan Pura-Pura Terluka, Lagu Penuh Humor dan Kritik Sosial
Pura-Pura Terluka mengangkat tema playing victim, sebuah fenomena sosial yang cukup sering terjadi dalam hubungan percintaan
