K-Pop Menargetkan Audiens Global dengan Lirik Bahasa Inggris
- Twitter @ygent_official
VIVA – Rasio kata-kata bahasa Inggris yang belakangan sering digunakan dalam lagu-lagu K-pop meningkat pesat seiring dengan popularitas genre tersebut di kancah global.
Kata-kata dalam bahasa Inggris mengambil 41,3 persen dari lirik rilisan girl grup K-pop yang masuk dalam Digital Chart Top 100 Circle Chart pada paruh pertama tahun ini, menurut Circle Chart. Angka ini meningkat sebesar 18,9 poin persentase dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 22,4 persen.
Jika dikelompokkan berdasarkan grup, 53,6 persen kata-kata dalam rilisan (G)I-dle pada paruh pertama tahun ini berbahasa Inggris, sementara itu 50,5 persen untuk Le Sserafim, 50 persen untuk Blackpink, 49,3 persen untuk Nmixx, dan 48,4 persen untuk NewJeans.
“Ketika girl grup K-pop mulai memperluas jangkauan mereka ke luar negeri sejak kesuksesan global Blackpink, penggunaan bahasa Inggris mulai meningkat dalam lagu-lagu mereka. Semakin banyak permintaan dari luar negeri yang dimiliki kelompok tersebut, semakin banyak pula bahasa Inggris yang mereka gunakan,” kata Kim Jin-woo, peneliti senior di Circle Chart, dikutip dari The Korea Herald. pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Kritikus musik Kang Tae-gyu mengatakan, generasi muda di Korea sekarang ini tidak memiliki perlawanan soal lirik lagu berbahasa Inggris. Sehingga, liriknya tidak lagi terbatas pada Bahasa Korea saja agar lebih meng-global.
“Generasi muda di Korea tidak memiliki perlawanan terhadap lirik berbahasa Inggris sehingga bahasa penulisan lirik K-pop tidak lagi terbatas pada bahasa Korea,” kata kritikus musik lokal Kang Tae-gyu.
Sementara itu, peningkatan penggunaan kata-kata dalam bahasa Inggris dalam lirik relatif lebih rendah pada lagu-lagu boy band K-pop yang masuk dalam Digital Chart Top 100 Circle Chart pada paruh pertama tahun ini, dengan 24,3 persen dari kata-kata tersebut berbahasa Inggris, menandai pertumbuhan 5,6 poin persentase dari tahun 2018.
“Ini karena girl group tidak hanya menyasar fandomnya saja, tapi juga penonton global, sedangkan rilisan boy band lebih fokus menyasar fandomnya sendiri,” jelas peneliti Kim.