Lagu Selaras-Kunto Aji Jadi Theme Song di Pertunjukan Seni ‘Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan
- VIVA/Sumiyati.
Jakarta – Pertunjukan seni bertajuk Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan, merupakan kelanjutan kisah atau sekuel dari pertunjukan Soekma Djaja yang telah ditampilkan pada 2013 di Gedung Kesenian Jakarta.
Penampilan seni teater ini menggunakan lagu tema bertajuk ‘Selaras’ dari Kunto Aji. Lagu ini menceritakan pengalaman para pekerja seni di masa pandemi yang melanda Indonesia pada awal 2020.
Menurut pandangan Maudy Koesnaedi selaku produser dan konseptor, lagu Selaras sangat relate dengan pertunjukan teater yang bakal digelar bulan depan. Tujuannya, melestarikan sebuah tradisi yang sudah tercipta.
Dalam sebuah video saat konferensi pers Kamis, 21 September 2023, Kunto Aji bercerita bahwa awalnya dia dihubungi oleh Maudy Koesnaedi untuk meminta izin soal lagu Selaras yang bakal dipakai untuk pertunjukan seni ‘Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan. Ia pun berkenan lagunya dipakai.
“Kenapa saya memberikan izin lagu ini, awalnya di telepon oleh Mbak Maudy, beliau yang menceritakan kepada saya tentang kisah dibalik lagu Selaras ini. Karena tentang melestarikan tradisi ya. Memang pada saat pandemi yang paling terdampak itu kan seniman. Ceritanya relate sekali, di mana kita melestarikan musik tradisi pada saat masa pandemi itu. Jadi, wah ini bagus banget ceritanya,” ujarnya.
“Dan saya sangat berkenan dengan lagu ini dipakai dan terlibat dalam pertunjukan,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan pertunjukan ini, menjadi salah satu bagian untuk menyadarkan lagi kepada generasi muda bahwa kebudayaan Indonesia sangat kaya, dan ini penting untuk dilestarikan.
“Harapan saya di pertunjukan ini, jadi salah satu bagian untuk menyadarkan lagi generasi muda bahwa kebudayaan kita itu sangat kaya, kebudayaan kita itu sangat penting untuk dilestarikan, musik tradisi terutama. Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikannya gitu,” pungkasnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda khususnya Jakarta, untuk tidak lupa akar budayanya. Juga, meminta untuk tidak lupa dan harus melestarikan kebudayaan yang sudah ada sampai saat ini.