Harry Sabar Tak Lagi Sabar Saat Lagu Ciptaannya Dibawakan Tanpa Izin

Jumpa Pers Pencipta Lagu Harry Sabar
Sumber :
  • Ist

JAKARTA – Setelah bertahun-tahun menahan diri, kesabaran musisi senior Harry Sabar akhirnya mencapai titik batasnya. Harry tidak bisa menerima kenyataan bahwa lagu-lagu ciptaannya sering kali dinyanyikan dan diputar di berbagai tempat tanpa izin darinya.

Carollyne Dewi, Mengobati Rindu Kampung Halaman Lewat Musik

Harry Sabar, seorang pencipta lagu, pengatur musik, penyanyi, ilustrator film, dan produser, telah menjalani karier gemilang sejak era 1970-an. Beberapa karya terkenalnya antara lain lagu Lenggang Jakarta, Catatan Si Boy, Emosi Jiwa, Sesaat, Bayang Pesona, dan Kekagumanku.

Suatu hari, Harry Sabar mendapatkan kunjungan dari Inul Daratista yang berniat untuk menyanyikan lagu Lenggang Jakarta dalam acara pembukaan Air Mancur Bernyanyi. Harry terkejut karena tidak pernah dihubungi oleh penyelenggara acara tersebut untuk meminta izin penggunaan lagunya.

Dalam Sehari, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan Dua Izin Kawasan Berikat

"Tiba-tiba Inul datang ke rumah mau meminta lirik 'Lenggang Jakarta'. Saya kasih, tapi saya kaget. Saya pikir ini kelewatan," kata Harry Sabar di Cikini, Jakarta, baru-baru ini.

Bedtime Stories, Cerminan Baru Ravi Andika dalam Musik Pop

Harry kemudian menemukan bahwa hal serupa terjadi dalam acara-acara lainnya. Setelah menyelidiki lebih lanjut, banyak lagu karya Harry yang diputar di layanan streaming musik tanpa izin darinya, bahkan tanpa mencantumkan namanya. Tak hanya itu, ada juga yang menggunakan akun palsu dengan nama Harry Sabar.

"Saya mengumumkan bahwa, semua pihak yang menggunakan karya cipta saya tanpa seizin saya atau keluarga saya, adalah illegal. Saya akan mengambil tindakan tegas sejak saya tetapkan di media hari ini," ujar Harry.

Ilustrasi Musik

Photo :
  • pixabay

Musisi senior lainnya, seperti Candra Darusman, turut merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Harry. Candra melihat masalah ini sebagai isu yang lebih luas, yaitu kurangnya keberadaan pusat data lagu yang lengkap di Indonesia. Sebagai seorang pegiat musik, Candra berupaya mendorong agar masalah ini dapat diatasi.

"Saat ini belum adanya pusat data untuk mengumpulkan informasi sebuah karya musik dengan penciptanya. Dampaknya, masyarakat kerap kesulitan untuk mengetahui dan mencari tahu siapa pencipta musik tersebut," kata Candra.

Selain Candra, Harry mendapatkan dukungan dari Pakar HAKI, Adi Supanto, serta putranya, Geraldy Tobing. Harry menegaskan bahwa tuntutannya bukan semata-mata untuk mencari keuntungan materi, melainkan juga sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hak cipta yang ia alami. Jika kejadian serupa terulang, Harry akan mengambil langkah hukum untuk mempertahankan hak-haknya.

"Mari kita hargai karya cipta musisi Indonesia karena musik Indonesia telah menjadi bagian besar dalam perkembangan peradaban negeri ini," ujarnya.

Dalam menghadapi permasalahan ini, Harry Sabar berharap agar masyarakat dan pelaku industri musik lebih memahami pentingnya menghormati hak cipta para pencipta lagu. Mereka berharap agar langkah-langkah perlindungan hak cipta dapat ditingkatkan, termasuk dengan adanya pusat data lagu yang komprehensif, sehingga para musisi dapat merasakan pengakuan dan manfaat yang adil dari karya-karya mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya