Lagu Complicated Heart Buka Konser MLTR di Jakarta, Penonton Histeris
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA Showbiz – Grup band pop rock ternama dunia, Michael Learns To Rock (MLTR) menggelar konser Jakarta sebagai penutup Tur Asia 2022. Konser bertajuk MICHAEL LEARNS TO ROCK BACK ON THE ROAD TOUR 2022 itu digelar pada malam ini, Selasa, 8 November 2022, di The Kasablanka Hall, Jakarta.
Konser sendiri baru dimulai sekitar pukul 19.45 WIB. Namun para penonton sudah mulai memadati area konser sejak pukul 17.00 WIB. Mereka tampak antusias. Tidak hanya masyarakat umum saja, penyanyi Rian D'Masiv juga tampak hadir menonton konser itu.
"Yang pasti nostalgia ya karena dulu waktu kecil sering didengerin sama orang tua ama Papa terutama lagu lagunya MLTR,” ucap Rian sebelum konser mulai.
Konser MLTR.
- VIVA/Aiz Budhi
Setelah seluruh penonton masuk, sebelum konser dimulai, terlebih dahulu semuanya berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Baru setelah itu, pertunjukkan dimulai. MLTR yang beranggotakan Jascha Richter (vokal/keyboard), Mikkel Lentz (gitar) dan Kare Wanscher (drum) itu naik ke atas panggung.
Para penonton sontak berteriak dan tepuk tangan saat mereka naik ke atas panggung. Salah satu lagu MLTR yang paling terkenal, Complicated Heart didapuk sebagai lagu pembuka penampilan mereka di Kota Kasablanka. Lalu dilanjutkan dengan lagu Sleeping Child.
Jascha Richter yang tampil dalam balutan busana berwarna putih, mengaku merasa sangat bahagia karena bisa kembali tampil di Jakarta. Menurutnya, Jakarta adalah kota yang luar biasa. Jascha tidak menyangka bahwa para penonton akan datang memenuhi konsernya tersebut.
"Makasih banyak jakarta. Saya suka di Jakarta. Ini adalah kota yang sangat luar biasa. Aku sangat bahagia karena semua orang datang ke sini malam ini, aku gak percaya," kata Jascha Richter di atas panggung lalu kemudian disambut teriakan penonton.
Cerita Awal Mula Ajak Vadel Badjideh Kolaborasi, Ian Kasela Ngaku Suka Sama Hal Ini
Anggota Radja pun memikirkan dance seperti apa yang hendak mereka masukan ke dalam lagu hingga akhirnya muncul ide menggandeng Vadel Badjideh dan Bintang.
