Serial Musikal Payung Fantasi Siap Dirilis, Terinspirasi dari Kisah dan Karya Ismail Marzuki

Serial Musikal Payung Fantasi
Sumber :
  • IG @indonesia_kaya

VIVA Showbiz – Galeri Indonesia Kaya bekerja sama dengan Garin Nugroho dan BOOW Live akan kembali menyuguhkan hiburan menarik yang bisa dengan mudah dinikmati di mana saja yakni Serial Musikal Payung Fantasi, yang terinspirasi dari karya musik dan kisah hidup dari maestro musik sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki.  

Jadi Sutradara Terbaik Versi FFI 2024, Garin Nugroho Sempat Singgung Dinasti Politik

Serial musikal yang terdiri dari 6 episode ini akan tayang di kanal YouTube Indonesia Kaya mulai 26 dan 27 Oktober 2022, pukul 19.00 WIB. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Sebelumnya, pada tahun 2021, Indonesia Kaya memproduksi Serial Musikal Nurbaya yang mencetak kesuksesan dengan mendapat lebih dari 20 juta views di YouTube.

Alternativa Film Awards 2024, Dorong Pertumbuhan Sinema Indonesia dan Asia Tenggara

“Berangkat dari kesuksesan di tahun 2021 melalui Serial Musikal Nurbaya yang telah disaksikan lebih dari 20 juta views di kanal YouTube IndonesiaKaya dan juga antusiasme dari masyarakat serta pecinta seni yang meminta kami untuk kembali menghadirkan dan memproduksi serial musikal lainnya, akhirnya di tahun ini kami terdorong untuk memberikan persembahan baru,” kata Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com di Plaza Indonedia, Thamrin Jakarta, Senin malam, 24 Oktober 2022.

“Kami memutuskan untuk mengangkat kisah dan karya Ismail Marzuki yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam format serial musikal yang bertajuk Payung Fantasi. Semoga sajian ini dapat diterima dengan baik dan memperoleh apresiasi yang tinggi dari para penikmat seni dari berbagai wilayah di Indonesia,” tambahnya.

Kritisi Situasi Sosial Politik di Indonesia, Garin Nugroho Garap Film Tepatilah Janji

Lagu Payung Fantasi yang mengalun di radio mengantarkan kisah tentang kehidupan sang komponis hingga akhir hayatnya.

Bakat musik yang luar biasa serta kepiawaian merangkai kata di dalam lagu lagunya menjadi cara Ismail Marzuki dalam menggemakan semangat perjuangan untuk kemerdekaan. 

Dalam serial ini, nuansa vintage yang diadaptasi dari tahun 1920-1950an sangat kental terasa. Kolaborasi antara jalan cerita yang mengalir serta tata gerak dan tarian turut memanjakan mata. Menjadi sebuah tontonan sarat edukasi yang memikat.

Selain tampilan visual yang memanjakan mata, telinga para pecinta musik dan seni Tanah Air juga akan dihibur dengan berbagai karya Ismail Marzuki yang akan ditampilkan dalam 6 episode Serial Musikal Payung Fantasi ini.

Lebih dari 25 karya maestro Tanah Air ini akan dibawakan dengan apik oleh para pemain, seperti Jauh di Mata, Payung Fantasi, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Gagah Perwira, Indonesia Pusaka, Selamat Datang Pahlawan Muda, Sepasang Mata Bola, Sabda Alam, dan yang lainnya.

Buku berjudul Seabad Ismail Marzuki: Senandung Melintas Zaman karya Ninok Leksono menjadi salah satu referensi dalam pembuatan serial musikal ini. 

Serial Musikal Payung Fantasi ini merupakan proyek kolaborasi dengan banyak pihak antara lain beberapa produser seperti Billy Gamaliel, Bayu Pontiagust dan Fia Cinte.

Proyek ini menggabungkan teknik panggung dan teknik film dengan arahan Pasha Prakasa yang berperan sebagai sutradara teater, Naya Anindita sebagai sutradara film dan Chriskevin Adefrid bersama Teguh Yasa Abratama sebagai penulis naskah. 

Ivan Tangkulung sebagai penata musik, Nesia Ardi sebagai penata vokal, dan Nyak Ina Raseuki (Ubiet) sebagai konsultan vokal dan musik merupakan orang di balik lantunan suara indah dan musik yang memanjakan telinga sepanjang cerita ini. Selain musik, serial musikal ini juga semakin semarak koreografi indah karya Ufa Sofura. 

“Ragam karya Ismail Marzuki memiliki lirik yang sederhana namun sarat makna, karya-karyanya  membuat proses adaptasi dari kisah yang ada di buku, lirik lagu, serta notasi musik dapat mengalun mudah untuk diimajinasikan serta menyenangkan dijadikan tarian,” ujar Pasha Prakarsa selaku Sutradara Teater.

“Para pemain pun memberikan energi yang luar biasa sehingga proses produksi serial musikal ini berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Proses produksi Serial Musikal Payung Fantasi melalui proses panjang yang dimulai sejak Januari 2022, dimulai dari audisi online Mentjari Bang Maing dan Djoewita, diikuti oleh 250 pendaftar dari berbagai wilayah di luar pulau Jawa seperti Bali dan juga mencakup wilayah Indonesia Timur.

Setelah melangsungkan proses audisi secara hybrid, terpilih 29 peserta untuk ikut meramaikan produksi Serial Musikal: Payung Fantasi. Tokoh Ismail Marzuki diperankan dengan sangat apik oleh Gusty Pratama, sementara Eulis Andjung diperankan oleh Mariska Setiawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya