Posan Tobing Ungkap Alasan Baru Bicara Soal Royalti Setelah 11 Tahun
- IG @posantobing
VIVA Showbiz – Kisruh antara Posan Tobing dengan band Kotak akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Diketahui, Posan merupakan eks drummer Kotak yang memutuskan untuk keluar pada tahun 2011 lalu. Kini, Posan mulai angkat bicara mengenai haknya yakni royalti sebagai pencipta lagu.
Saat hadir dalam sebuah acara televisi, Posan mengungkapkan alasan kenapa dirinya baru bersuara setelah 11 tahun berdiam. Posan bersuara karena merasa tersinggung dan kecewa dengan pernyataan band Kotak saat diwawancarai mengenai alasan tidak menambah personel baru. Scroll lebih lanjut ya.
“Saya ingin memperjuangkan hak saya terutama yang paling penting saya ingin memperjuangkan harga diri saya. Saya ingin membenarkan sejarah perjuangannya Kotak,” kata Posan Tobing dikutip VIVA dari tayangan YouTube, Kamis, 13 Oktober 2022.
“Karena trigernya adalah video itu (video wawancara Kotak band), 11 tahun gue memendam semuanya itu sakit banget loh. Aku diemin, mungkin kalau gak ada triger itu, gua akan tetap diam, gua pendam semua yang bikin gua sakit sendiri. Sakit hati lho gue ini,” tambahnya.
Selama 11 tahun ini, Posan memilih diam karena rasa sayangnya yang tinggi kepada Kerabat Kotak, sebutan untuk para penggemar Kotak Band. Ia kemudian mengingat perjuangan yang tidak mudah untuk membentuk kerabat Kotak.
“Karena gue sayang sama Kerabat Kotak (fans Kotak), gue yang ngebentuk soalnya dari awal, bascamp-nya di tempat gua, dan lain-lain. Ngebentuk (kerabat kotak) itu gak gampang loh, itu berdarah-darah,” ujar Posan.
Posan berharap, para personel Kotak bisa datang menemuinya agar bisa menyembuhkan rasa sakit hati. Dalam kesempatan itu, Posan juga menegaskan tidak mau lagi bergabung dengan Kotak.
“Yang saya harapkan kalian datang ke saya, obatin sakit hati gua. Baru kita ngomong tentang profesional. Demi Tuhan Yesus, gue punya agama. Gue gak terlintas buat kembali lagi (ke Kotak), gak ada. Karena sakit hati itu sudah terlalu banyak terlalu jauh dan juga kerjaan gua sudah terlalu banyak juga,” ujar Posan.