Kemdikbudristek-ATSANTI Foundation Gelar Konser Budaya di Borobudur

Konser musik budaya bertajuk Nada Nusantara Live at Borobudur
Sumber :
  • tvOne

VIVA Showbiz – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI) berkolaborasi dengan Yayasan Atma Nusvantara Jati (ATSANTI Foundation) gelar konser musik budaya bertajuk Nada Nusantara Live at Borobudur”.

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Konser yang bertempat di Taman Aksobya, Kawasan Percandian Borobudur ini, menampilkan para musisi ternama Indonesia, seperti Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, Yura Yunita, Marcello Tahitoe, dan musisi-musisi dari 3 daerah; Jawa Tengah, Bali, serta Maluku. Yuk scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Konser ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Kemendikbudristek dan Atsanti Foundation dengan nama yang serupa, yaitu Nada Nusantara.

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan untuk Wujudkan Indonesia Bahagia

Konser musik budaya bertajuk Nada Nusantara Live at Borobudur.

Photo :
  • tvOne

Nilo Wardhani, Ketua Yayasan ATSANTI mengatakan, program ini adalah sebuah wujud upaya Preservasi, Inspirasi, dan Regenerasi budaya di Indonesia, khususnya melalui kacamata seni musik dan alat musik tradisional agar relevan, terkini, dan diminati oleh generasi muda.

Sebut Kementeriannya Dipecah 3 di Era Prabowo, Nadiem Titip Program Merdeka Belajar Dilanjutkan

“Sejak Mei 2020, Yayasan ATSANTI melalui berbagai program secara konsisten mengajak berbagai pihak untuk mengenali, mencintai, serta memajukan musik tradisi Nusantara melalui inovasi dan kreasi baru yang segar. Pada program Nada Nusantara ini, ATSANTI menggandeng beberapa musisi kontemporer untuk turut mengampanyekan penggunaan alat musik tradisi dalam karya musik mereka,” ujar Nilo Wardhani, Ketua Yayasan ATSANTI saat ditemui di Yogyakarta, Selasa, 27 September 2022.

Program ini telah dimulai pada pertengahan 2022 di tiga titik daerah, yaitu Jawa Tengah, Bali, dan Maluku. Kegiatan terdiri dari Workshop dan Forum Group Discussion (FGD), kolaborasi penciptaan musik baru antara musisi kontemporer dan musisi-musisi dari tiga daerah.

Selain itu ada juga kegiatan pembuatan dokumenter yang bertujuan merekam perjalanan budaya, proses belajar, dan proses mencipta para musisi.

Dokumenter tiga episode dari tiga destinasi ini lengkapnya dapat bisa ditonton segera di IndonesianaTV, YouTube Channel Budaya Saya, dan YouTube Channel Atsanti Foundation.

Para musisi yang terlibat akan turut tampil dalam gelaran konser dan menampilkan tidak hanya karya karya dari daerah masing-masing, tetapi juga menampilkan lagu baru hasil kolaborasi dari 3 daerah; “Ku Selalu di Sini” (Ridho Hafiedz, Marcello Tahitoe dan musisi Jawa Tengah), “Nada Kaya” (Ridho Hafiedz, Yura Yunita dan musisi Karangasem, Bali), dan “Nusa Ina” (Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, dan musisi Ambon, Maluku).

Salah satu musisi legendaris kebanggaan Indonesia, Ridho Hafiedz menjelaskan alasannya tergerak untuk terlibat dalam program Nada Nusantara.

“Ini jadi wujud partisipasi saya untuk edukasi dan regenerasi musik Nusantara, sehingga bisa jadi warisan bagi generasi penerus bangsa. Semoga alat musik tradisi juga bisa semakin dikenal, dan masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah se-Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, pemilihan Candi Borobudur menjadi lokasi konser, selain karena mengandung nilai histori yang panjang tentang peradaban manusia, juga saksi nyata bahwa alat musik Nusantara telah hidup sejak abad 8 M. Terbukti dari pahatan lebih dari 40 jenis alat musik di panel-panel relief candi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya